Ditengah Pandemi, Waswas Distribusi Pertanian Terhambat

- Minggu, 3 Mei 2020 | 11:43 WIB
Florentinus Anum
Florentinus Anum

PONTIANAK – Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Kalimantan Barat (Kalbar) telah menganalisa dan memetakan sejumlah tantangan pertanian Kalbar di masa pandemi covid-19 seperti saat ini. Ada sejumlah tantangan yang dihadapi, mulai dari produksi yang terhambat hingga harga produk pertanian yang mengalami kenaikan. Jalur distribusi juga menjadi salah satu bagian yang disoroti.

Kepala Distan TPH Kalbar, Florentinus Anum mengatakan, jalur distribusi, angkutan hasil produksi pertanian dan sarana produksi pertanian berpotensi terhambat selama masa pandemi seperti saat ini. “Hal ini karena terbatasnya  transportasi dan angkutan,” ungkap dia, seperti diberitakan Pontianakpost.co.id.

Menurutnya, salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimalisir dampak dari terhambatnya pasokan komoditas pertanian itu, yakni dengan menjalin kerja sama dengan semua pihak yang tergabung dalam gugus tugas di kabupaten dan kecamatan untuk memastikan akses tranportasi bahan pokok dan pangan terbuka. Akses transportasi ini sangat penting dalam rangka memenuhi pasokan pangan dan bahan pokok di pasar hingga ke masyarakat.

Terhambatnya pasokan,  dinilainya, juga akan memberikan efek pada kenaikan harga produk-produk pertanian. Selain karena faktor produksi yang melambat, terhambatnya jalur distribusi, aman menyebabkan harga produksi komoditas pertanian di kalbar tidak stabil.

“Upaya yang bisa kita lakukan adalah  menjaga ketat stabilitas harga komoditas pertanian di pasaran, menghindari spekulan dan penimbunan pangan. Serta memastikan akses distribusi pangan terbuka dan tidak ada hambatan,” jelas dia.

Dia berharap dapat menstabilkan harga komoditas pertanian dengan menjaga produksi dan distribusinya. Terutama, dalam rangka menjaga ketersediaan pangan menghadapi hari raya Idulfitri. Sejauh ini, pihaknya yakin jika ketersedian pangan, terutama beras aman. Untuk beras sendiri, prediksinya cukup untuk memenuhi kebutuhan tahun 2020. Namun begitu, pihaknya harus terus memastikan pelaksanaan kegiatan pertanian berjalan dengan baik.

“Kami berupaya memastikan penyaluran benih, pupuk dan alat pertanian yang cepat dan tepat sasaran, intens melakukan  pembinaan kepada petani untuk terus berproduksi dan bekerja di lapangan,  serta meningkatkan sistem budi daya dalam upaya meningkatkan produksi,” pungkas dia. (sti)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Dua Desa di Kabupaten Kapuas Hulu Dilanda Gempa

Kamis, 21 Maret 2024 | 22:06 WIB
X