Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kubar terus meningkat. Dinas Kesehatan (Diskes) Kubar mencatat hingga akhir 2023 ada 385 kasus dan 4 orang meninggal. Kasus DBD ini terjadi di 16 kecamatan se-Kubar.
SENDAWAR - Kepala Diskes Kubar Ritawati Sinaga menyebutkan, ciri-ciri DBD adalah ditandai dengan demam panas tinggi lebih dari dua hari. Kemudian ada bintik-bintik merah di kulit seperti bekas gigitan nyamuk, nyeri ulu hati, lemah, dan lesu.
“Jika sudah ada gejala seperti ini segera berobat ke puskesmas atau sarana pelayanan kesehatan terdekat. Penyakit DBD sangat berbahaya jika tidak segera ditangani,” kata Ritawati.
Menurutnya, sejauh ini belum ada obat khusus untuk mengobati DBD. Satu-satunya cara paling efektif dan efisien untuk pencegahan dan penanggulangannya dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) Aedes aegypti.
Kegiatan PSN dengan melakukan 3M plus. Yakni menguras dan menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas yang bisa menampung air. Langkah lainnya, menabur satu sendok makan atau 10 gram bubuk abate untuk 100 liter air. Berikutnya menghilangkan tempat hinggap nyamuk dengan tidak menggantungkan pakaian di dalam rumah serta pencahayaan rumah yang cukup.
Cara lain untuk menghindari gigitan nyamuk memakai racun antinyamuk. Berupa semprot atau lotion, memakai kelambu, memasang kaca ventilasi, menghindari tidur pukul 08.00–10.00, kemudian pukul 15.00–17.00. “Karena pada waktu itu biasanya nyamuk DBD mencari makan,” terangnya. (luk/kri/k16)