154 Kepala Keluarga Tersisolasi

- Rabu, 23 Januari 2019 | 07:58 WIB
MUSIBAH: Batu besar menutup akses  jalan kabupaten utama menuju Dukuh, Desa Tempur saat terjadinya longsor, kemarin.
MUSIBAH: Batu besar menutup akses jalan kabupaten utama menuju Dukuh, Desa Tempur saat terjadinya longsor, kemarin.

JEPARA   –   Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jepara kemarin, mengakibatkan tanah longsor di dua dukuh di Desa Tempur, Keling. Longsoran tanah dan batu menutup akses  jalan kabupaten utama menuju Dukuh, Desa Tempur. Sebanyak 156 kepala keluarga (KK) terisolasi. Sedangkan longsor di Dukuh Kemiren RT 02/01 Desa Tempur, Keling mengakibatkan dua rumah rusak dan tiga rumah lainnya terancam longsor susulan.

Tebing setinggi 12 meter mengalami longsor di jalan utama akses menuju Dukuh Duplakk, Desa Tempur. Tebing yang longsor itu menutup akses jalan kabupaten. Sebagian badan jalan juga ikut longsor. Material tanah dan batu berdiameter satu sampai dua meter mangakibatkan jalan rusak. Sebagian badan jalan juga ikut longsor.

Hingga siang kemarin, relawan dan warga masih belum bisa mengevakuasi material longsor. Mereka masih menunggu hujan reda serta kondisi benar-benar aman. Setelah hujan mulai reda, sore harinya akses jalan sudah bisa dilewati dengan jalan kaki.

"Awalnya dikhawatirkan ada longsor susulan. Batu-batu juga masih berjatuhan. Kami hanya melakukan penjagaan di sekitar lokasi longsoran. Hari ini alat berat mulai diturunkan untuk membersihakan material longsor. Karena tidak ada akses jalan lain menuju Dukuh Duplak," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, Arwin Noor Isdiyanto.

Sementara itu, Kepala Desa Tempur, Sutoyo, menjelasakan kondisi warganya yang berada di Dukuh Duplak aman. Meski terisolasi warga tidak perlu tindakan evakuasi. Karena hanya akses jalan yang tertutup. Hanya saja pihaknya mengimbau warga untuk wasapada dan melaporkan jika ada gejala pergerakan tanah di pemukiman.

“Ada sekitar 156 KK di atas. Kondisnya aman. Sore bisa lewat jalan akses utama tapi jalan kaki. Secepatnya material bisa dibersihkan dengan alat berat,” katanya.

Selain di Dukuh Duplak, longsor juga terjadi di Dukuh Kemiren RT 02/01 Desa Tempur, Keling pada pukul 12.40 kemarin. Longsoran tanah pada tebing setinggi 25 meter  dengan lebar  11 meter mengakibatkan material longsor masuk kedalam dua rumah warga. Satu  sepeda motor tertimbun. Sedangkan sepuluh sepeda motor lainnya terjebak di dalam rumah. Tiga rumah terancam longsor susulan. Sepuluh warga dari lima kepala keluarga mengungsi di rumah saudara di lokasi yang lebih aman.

Diakuinya, kontur tanah di Desa tempur memang rawan longsor. Setidaknya ada dua lokasi lain yang rawan longsor. Karena seringnya terjadi bencana longsor di desa tersebut, Desa Tempur dijadikan sebagai desa tangguh bencana. “Bersama masyarakat diedukasi untuk mengahadapi bencana yang sewaktu-waktu datang. Untuk jangka panjang seribu pohon telah ditanam di dataran tinggi Tempur untuk mengijaukan daerah kami,” ujarnya.

 

Selain longsor, banjir juga menerjang Dukuh Tempuran, Desa Sumberejo, Donorojo Keling. Banjir tersebut sudah kedua kalinya menerjang puluhan rumah warga. Namun setelah dua jam kembali surut. Material lumpur segera dibersihkan warga dan relawan. (war/noe/lin/jpnn)

Editor: amir-Amir KP

Rekomendasi

Terkini

Setelah Sempat Dikeroyok, Seorang Pemuda Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 08:00 WIB

Tim Gabungan Kembali Sita Puluhan Botol Miras

Selasa, 26 Maret 2024 | 16:40 WIB
X