BALIKPAPAN – Unsur forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) Balikpapan menggelar rapat koordinasi, Kamis (25/11). Pertemuan di Aula Balai Kota Balikpapan ini membahas antisipasi lonjakan kasus dan pengamanan Natal dan tahun baru (Nataru).
Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh menuturkan, rapat ini merupakan persiapan dari penerapan instruksi menteri dalam negeri (Inmendagri) Nomor 62 Tahun 2021 yang berlaku pada 24 Desember – 2 Januari. Inti semangatnya untuk membatasi euforia selama Nataru.
“Jadi penekanannya menyongsong tahun baru jangan merayakan di jalan, tapi cukup di rumah masing-masing,” ungkapnya. Walau saat ini memang belum diatur secara rinci, nantinya menjelang pemberlakuan akan dilakukan rapat koordinasi lagi.
Dia menjelaskan, inmendagri hanya mengatur poin-poin besar secara umum. Namun teknisnya nanti kebijakan akan diatur pemerintah daerah melalui imbauan atau surat edaran wali kota.
“Ini salah satu upaya agar tidak bertambah kasus, maka antisipasi. Seperti peniadaan perayaan tahun baru,” ucapnya. Dia pun mengingatkan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.
Abdulloh mengakui, terkadang masyarakat masih bandel karena sudah mendapat dua kali vaksin dan merasa kebal dari Covid-19. Akhirnya protokol kesehatan mulai kendur dan justru berbahaya pada peningkatan kasus terkonfirmasi positif.
“Padahal lihat Belanda sudah mulai lockdown lagi karena menyepelekan, mereka tidak ada yang menggunakan masker selama 6 bulan,” bebernya. Meski akan menerapkan PPKM level 3 pada akhir tahun, Abdulloh mengatakan sektor usaha tetap bisa berjalan.
Jika ada pembatasan cukup di tempat fasilitas publik seperti Lapangan Merdeka, Taman Bekapai, atau semacam alun-alun lainnya. “Pembatasan dari kapasitas dan jam operasional. Nanti teknisnya akan diatur lagi lewat surat edaran,” tutupnya. (din/adv/pro)
