PENAJAM-Maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten PPU, mendapat perhatian dari anggota DPRD PPU.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Sujiati mengatakan, sejauh ini kasus kekerasan yang dilaporkan kepada aparat memang sedikit. Hanya saja, Sujiati menyebut kasus sebenarnya bisa lebih banyak.
“Iya dua kasus yang belakangan terjadi memang membuat saya miris, tapi sebenarnya kasus bisa lebih banyak. Sebab banyak korban yang malu atau bahkan takut untuk melapor,” kata dia.
Dia juga menyadari, peran pemerintah saat ini kurang maksimal lantaran terbentur anggaran yang minim.
“Persoalan ini juga jadi fokus saya, sebab saya dulu juga aktif dalam pendampingan kasus-kasus seperti ini. Makanya saya akan coba perjuangkan,” janjinya.
Ia juga mendorong agar ke depan ada UPT khusus yang bertugas menangani persoalan ini di PPU.
Politikus Partai Gerindra ini mengaku sudah meminta kepada Kantor KB dan Perlinduangan Anak dan Perempuan untuk menyiapkan naskah akademik pembentukan UPT Perlindungan Perempuan dan Anak.
“Supaya nanti bisa kamis masukan di prolegda tahun depan, karena ini kan mendesak,” kata dia. (adv/hul)