BALIKPAPAN – Pembangunan rumah sakit di Balikpapan Timur terus didorong oleh wakil rakyat di legislatif. Seperti yang selalu diungkapkan anggota Komisi II DPRD Balikpapan Nurhadi Saputra.
Dia menyebutkan, pembangunan rumah sakit di timur sempat terhalang RPJMD ketika wali kota sebelumnya menjabat. Sehingga sampai saat ini pun belum ada pergerakan, termasuk kajian feasibility study (FS) untuk pembangunan rumah sakit.
Nurhadi berharap rencana pembangunan rumah sakit di Balikpapan Timur bisa terwujud dalam pemerintahan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud. Pihaknya masih mendorong instansi terkait untuk melakukan kajian FS.
Apalagi dia sudah kerap kali memperjuangkan sejak dulu berada di komisi IV hingga saat ini duduk di Komisi II. “Saya sudah sampaikan ke dinas kesehatan saat itu penduduk di timur masih 70 ribu. Apa masuk akal hanya dilayani oleh satu puskesmas 24 jam,” bebernya.
Sementara saat ini penduduk di Balikpapan Timur sudah berkembang menjadi 91 ribu jiwa. Menurutnya sudah menjadi prioritas menyediakan fasilitas rumah sakit di sana.
Apalagi sesuai visi misi wali kota dalam kampanye akan membangun rumah sakit di daerah yang membutuhkan. “Jadi termasuk timur kan kebutuhan mendesak. Ada 91 ribu jiwa di sana tidak ada fasilitas rumah sakit,” ungkapnya.
Saat ini dia masih berusaha agar rencana tersebut bisa terwujud. Misalnya tahun depan mulai melakukan kajian FS dengan anggaran Rp 300 juta. “Setelah itu, semoga dalam APBD Perubahan 2022 bisa dibuat detail engineering design (DED),” katanya.
Kemudian jika ada dana maka pembangunan fisik sudah mulai bisa dilakukan pada 2023. “Saya sudah ngobrol dengan Bappeda, pembangunan rumah sakit memang butuh di timur. Saya berharap minimal secepatnya bisa FS,” tutupnya. (din/adv)
