PENAJAM-Kehadiran rice milling unit (RMU) di Kecamatan Babulu diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani, sekaligus berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Penajam Paser Utara.
Apalagi, sejak awal, pembangunan RMU memang digadang-gadang mampu mendatangkan pemasukan untuk kas daerah.
Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Sariman berharap, pembangunan proyek senilai Rp 27 miliar tersebut bisa berjalan sesuai dengan rencana.
“Pastinya kami berharap semuanya sesuai dengan perencanaan. Karena kan pendanaan yang disiapkan agar ada keuntuangan yang didapat,” kata Sariman, Senin (6/9).
Sebagai informasi, ground breaking proyek pembangunan RMU telah dilakukan Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud (AGM) 17 Agustus lalu.
Sariman menyebut, perencanaan pembangunan RMU ini sudah sangat matang. Selain diharapkan mampu menyerap hasil panen petani dengan harga ideal, RMU juga diproyeksi mampu mendatangkan PAD hingga Rp 4 miliar setiap tahun setelah beroperasi kelak.
Hanya saja, lanjut Sariman, pengelolaan RMU nantinya tak hanya soal manajemen perusahaan semata. Lebih dari itu, pengelolaan sawah di PPU juga wajib jadi perhatian, khususnya di Babulu. “RMU bisa berjalan kalau pengelolaan sawah di PPU juga diperhatikan,” jelas dia.
Intensifikasi lahan, diteruskan Sariman, memang tak kalah penting. Agar produktivitas petani, yang selama ini dianggap rendah, bisa lebih meningkat. Apalagi, gambaran besar yang hendak diraih ialah untuk memenuhi kebutuhan pangan di ibu kota negara (IKN) kelak.
"Dewan berani mendukung karena secara perhitungan masyarakat dapat harga gabah. Secara kalkulasi, pemerintah juga dapat keuntungan dari hasil panen petani," urainya.
Hanya saja, dikatakan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini fokus terdekat adalah mengawal pembangunan RMU. Pekerjaan yang sudah dimulai ini perlu terus dikawal. Baik oleh masyarakat maupun legislatif.
“Supaya tidak mangkrak dan memberi manfaat sesuai dengan target pembangunannya,” pungkas dia. (hul)
