BALIKPAPAN-Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Balikpapan M Zainul Mukhorobin menjelaskan, proses validasi dokumen PCR di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan sejatinya sudah cukup baik.
Ada dua metode pemeriksaan yang digunakan oleh petugas. Yakni manual dan lewat pemindaian kode QR.
Untuk pemeriksaan manual, petugas di lapangan, disebut Zainul sudah terlatih untuk memeriksa keaslian dokumen.
Belum lagi, sistem pemeriksaan dokumen juga dilakukan secara berlapis, mulai dari check in, hingga memasuki pesawat.
"Ada petugas Avsec, KKP dan airlines yang memeriksa," katanya.
Bahkan, petugas bisa saja melalukan konfirmasi ke klinik yang bersangkutan untuk memastikan keamanan dokumen.
Untuk pemeriksaan dokumen secara manual, memang relatif lebih detail. Petugas akan memeriksa kop surat, nomor surat, tanda tangan hingga stempel basah pada surat.
Selain pemeriksaan manual, petugas juga melakukan pemeriksaan dengan memindai kode QR . Biasanya, pemeriksaan ini dilakukan untuk dokumen yang dikeluarkan fasilitas kesehatan yang terafiliasi dengan new all record (NAR) Kementerian Kesehatan.
"Nanti tinggal dicocokkan saja di sistem. Kalau tidak cocok ya bisa diduga tidak asli," katanya.
Dia berharap ke depan semua dokumen, baik vaksin maupun hasil PCR sudah terkoneksi dengan sistem sehingga pemeriksaan bisa lebih mudah.
"Per tanggal 20 Agustus nanti semua dokumen wajib digital," kata dia.
Soal kasus pemalsuan ini, Zainul menggaransi tak ada anggotanya yang terlibat. "Tugas kami hanya memeriksa dokumen saja. Jika ditemukan ada potensi tidak asli petugas akan melaporkan ke satgas," ungkap dia.
Sementara soal dugaan puluhan surat palsu yang lolos pemeriksaan, Zainul enggan banyak berkomentar.
"Kalau soal pelaku, berapa dokumen yang dipalsukan saya rasa polisi yang lebih berhak menjawab. Saya tidak tahu," katanya. (hul/pro)
