Rekonstruksi Oknum TNI Bunuh Pacarnya, Korban Dipiting sambil Bilang 'Saya Dongkol sama Kamu'

- Jumat, 9 Juli 2021 | 20:06 WIB
Mengenakan pakaian tahanan berwarna kuning dan topeng hitam, tersangka kembali menjalani rekonstruksi pembunuhan, Jumat (9/7) pagi.
Mengenakan pakaian tahanan berwarna kuning dan topeng hitam, tersangka kembali menjalani rekonstruksi pembunuhan, Jumat (9/7) pagi.

BALIKPAPAN-Kasus pembunuhan yang melibatkan oknum anggota TNI Praka MAM, 1 Maret 2021 silam memasuki babak baru. Rekonstruksi kasus pembunuhan MAM terhadap kekasihnya Riski Ramadhini (30), yang merupakan honorer tenaga pengajar ini, igelar dua hari, Kamis-Jumat, 8-9 Juli 2012.

Sejumlah fakta terungkap pada rekonstruksi kasus pembunuhan tersebut.

Kamis pagi, 8 Juli 2021, rekonstruksi pembunuhan Riski digelar Komando Daerah Militer VI/ Mulawarman. Para petugas membawa MAM ke tukang jahit pakaian di dekat Pasar Manggar.

Di situ MAM dan Riski mengambil pakaian persit pada Senin pagi, 1 Maret 2021. Sedianya, pakaian tersebut bakal digunakan untuk melangsung pernikahan dua sejoli ini.

Setelah dari tempat pengrajin pakaian, Praka MAM dan Riski berpisah. MAM sempat kembali ke asramanya di Markas Batalyon Infanteri Raider 600/Modang Kodam VI/Mulawarman, Manggar.

Menjelang siang, kedua pasangan tersebut bertemu lagi. Setelah santap siang, mereka pergi ke Jalan Proklamasi, Manggar.

Hujan deras yang mengguyur Kota Beriman membuat rekonstruksi berjalan tak maksimal.

Mengenakan pakaian tahanan berwarna kuning dan topeng hitam, tersangka kembali menjalani rekonstruksi pembunuhan, Jumat (9/7/2021) pagi.

Kali ini TKP-nya adalah kawasan perkebunan di Jalan Proklamasi, Manggar, lokasi pembunuhan Riski.

Awalnya, MAM membawa korban dengan dalih melihat pemandangan. Dari jalan utama, tersangka membonceng korban menyusuri jalan tanah menurun. Sekitar 100 meter, MAM memarkir kendaraan dan mengajak korban berjalan.

Di perjalanan, MAM langsung memiting korban dengan lengan kanannya. Lantaran MAM bertubuh besar, korban tak kuasa melawan. “Sudah lama saya dongkol sama kamu,” ujar MAM mempraktekan adegan ini.

Ketika ditanya soal perasaan dongkolnya (kesal) kepada korban. MAM mengaku korban suka mengancam. “Dia suka meminta sesuatu dan kalau tidak dipenuhi mengancam bakal menyebarkan video kami berdua,” kata dia.

Tersangka MAM terus saja memiting leher korban sembari terus berjalan. Sempat terpeleset dan terjatuh sampai duduk, tersangka yang sudah gelap mata tak peduli dan tetap memiting leher Riski sambil memegangi tangan korban agar tak berontak.

Setelah melihat tubuh Riski lemas, tersangka lantas membaringkan tubuh korban memeriksa detak jantung dengan memegang dadanya.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Tiga Terdakwa Suap di Paser Akui Bersalah

Sabtu, 20 April 2024 | 08:56 WIB
X