Penajam Bangun Pelabuhan Industri Terbesar Dekat Ibu Kota Negara Baru

- Rabu, 30 Juni 2021 | 15:19 WIB
KAWASAN INDUSTRI: Heryanto saat memaparkan master plan Benuo Taka Integrated Industrial and Port Estate di Balikpapan, Selasa (29/6) malam.
KAWASAN INDUSTRI: Heryanto saat memaparkan master plan Benuo Taka Integrated Industrial and Port Estate di Balikpapan, Selasa (29/6) malam.

PENAJAM-Megaproyek pelabuhan tengah dirancang di Penajam Paser Utara (PPU). Lebih tepatnya di Kelurahan Buluminung, Kecamatan Penajam. Tahun depan areal sekitar bakal disulap jadi kawasan industri untuk menunjang keberadaan ibu kota negara (IKN) di Kecamatan Sepaku, PPU.

Direktur Utama Perusda Benuo Taka Heryanto mengaku, pembangunan pelabuhan industri itu sedang berprogres saat ini. Di mana lahan sekitar 18,9 hektare sudah disiapkan untuk kawasan pelabuhan yang diberi nama Benuo Taka Integrated Industrial and Port Estate. Pihaknya menggandeng PT Petrosuns International Terminal sebagai konsultan. “Rencananya pelabuhan ini akan dijadikan pelabuhan utama bagi PPU,” katanya saat bertemu di Balikpapan, Selasa (29/6) malam.

Dia menuturkan, dari pelabuhan menuju IKN tidak memakan waktu lama. Sekitar 30-45 menit tiba di zona inti IKN di kawasan Sepaku. Bila diukur jaraknya sekitar 30 kilometer. Apalagi, aksesnya sudah tersedia. Namun perlu ditingkatkan lagi kualitasnya. Di sisi lain, tahun ini dianggarkan sekitar Rp 11 miliar di APBD untuk peningkatan jalan menuju pelabuhan.

Tak hanya dekat dengan IKN, salah satu bakal pelabuhan industri terbesar itu juga dekat dengan pusat kota PPU. Sebagai gambaran, jarak dari Kantor Bupati ke lokasi pelabuhan di Buluminung itu sekitar 14,6 kilometer. “Ya kurang lebih 30 menit perjalanan darat sampai. Jalannya juga sudah ada,” terangnya.

Pria yang akrab disapa Hery itu menuturkan, keberadaan Benuo Taka Integrated Industrial and Port Estate bukan jadi pesaing bagi Terminal Peti Kemas (TPK) Karingau, Balikpapan. Justru pelabuhan di Buluminung itu akan terintegrasi dengan pelabuhan yang dioperatori PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) tersebut. Juga terintegrasi dengan Kawasan Industri Buluminung. “Pelabuhan Buluminung ini akan menjadi pintu gerbang sekaligus hub bagi IKN,” terangnya.

Pihaknya, kata dia, juga tidak merambah peti kemas. Karena itu sudah jadi wilayahnya KKT yang lokasinya tak jauh dari Buluminung. Pelabuhan industri yang akan dibangun akan mengandalkan sejumlah komoditas. Seperti crude palm oil (CPO), kernel, bungkil sawit, tiang pancang, dan batu bara. Khusus batu bara, pihaknya akan menyediakan conveyor. 

Sebagai pembeda, bila Pelabuhan Buluminung ini nantinya akan multipurpose. Di mana pelabuhan bisa melayani peti kemas dan barang curah/cair. Sedangkan TPK Kariangau saat ini masih single purpose. Hanya melayani pengiriman barang dalam bentuk peti kemas. “Tapi kami tidak fokus ke peti kemas. Kalaupun ada peti kemas, itu hanya keperluan internal kapal,” ungkapnya. “Tak menutup kemungkinan ke depan akan dibangun pelabuhan penumpang di kawasan sekitar,” tambahnya.

Setelah dibangun pelabuhan utama di Buluminung, pelabuhan klotok di Penajam diproyeksikan jadi kawasan water front city. Dengan begitu, bisa mempercantik wajah PPU.

Hery menjelaskan, saat ini sebenarnya dermaga di Buluminung sudah ada. Bahkan kapal-kapal kecil juga sudah banyak yang sandar. Mereka mengangkut CPO dari perusahaan di kawasan sekitar.

Tahun ini, ucap dia, pihaknya fokus kepada master plan desain dan studi kelayakan. Selain itu juga menghitung kedalaman laut untuk kelayakan sandar selama 25 hari tanpa henti. “Akhir tahun ini selesai. Saya rasa sambil jalan akan ditawarkan ke investor,” ungkapnya.

Dia menuturkan, meski master plan desain tengah dirancang, sudah ada beberapa investor yang berminat. Namun perusda milik Pemkab PPU itu tak ingin gegabah menentukan investor. “Kami yakin tidak kesulitan investor. Tapi kami akan pilih mana yang paling siap dan terbaik untuk daerah,” katanya.

Hery menargetkan tahun depan proyek fisik pelabuhan sudah bisa dibangun. Adapun biaya yang diperlukan untuk membangun Benuo Taka Integrated Industrial and Port Estate diperkirakan mencapai Rp 800 miliar. Bila telah terbangun, pelabuhan akan dioperatori anak usaha dari Perusda Benuo Taka, yakni PT Gawal Taka Perkasa. “Intinya putra daerah jangan jadi penonton dalam pemindahan IKN ini,” harap dia.

Adapun jumlah potensi kapal yang bakal sandar di Pelabuhan Buluminung, pihaknya masih menghitung. Itu juga sebagai data untuk mengurus studi kelayakan. Namun dia memastikan, potensinya besar. Sebagai gambaran, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merilis keperluan logistik pemindahan IKN mencapai 77,5 juta ton. (rom/pro/one) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X