Syukri Wahid Saran Produksi Tahu Tempe Gunakan Jargas

- Selasa, 29 Juni 2021 | 12:00 WIB

BALIKPAPAN – Setelah melakukan sidak di Sentra Industri Kecil Somber (SIKS) pada Senin (28/6). Kini Komisi II DPRD Balikpapan meminta pertanggung jawaban laporan proyek pembangunan rumah produksi. Melihat adanya temuan kurang pengawasan terhadap proyek tersebut.

Namun selain menindaklanjuti temuan, wakil rakyat juga fokus terhadap pembangunan SIKS secara lebih luas. Anggota Komisi II DPRD Balikpapan Syukri Wahid menuturkan, pihaknya akan meminta data detail engineering design (DED).

“Kita juga memikirkan desain pengembangan area seluas 9 hektare ini, Pemkot Balikpapan akan membuat sentra yang seperti apa dan mengarah bagaimana,” ujarnya. Nantinya soal desain akan dibahas dalam rapat dengar pendapat (RDP).

Termasuk target tentang pembangunan rumah produksi yang baru. Seperti diketahui pembangunan proyek yang ada di SIKS sebagian menggunakan dana alokasi khusus (DAK), bankeu, hingga APBD Balikpapan. Pembangunan dilakukan secara bertahap.

“Kita ingin tahu pengembangan sentra ini seperti apa tolong disampaikan ke komisi II. Ekspos DED dan rencana pengembangan SIKS,” sebutnya. Berdasarkan sidak, dia mendapati proses produksi tahu tempe masih menggunakan kayu bakar.

Hal ini yang sangat disayangkan karena kayu tidak ramah lingkungan. Pohon akan semakin banyak ditebang hanya untuk proses memasak tahu tempe. Syukri menyarankan agar UPT SIKS bisa mengajukan permintaan pipa jaringan gas (jargas) untuk daerah tersebut.

“Jadi ramah lingkungan dan lebih murah juga dibanding kayu bakar,” imbuhnya. Dia berharap UPT bisa mengajukan pemasangan jargas secepatnya. Sehingga pembuatan tahu tempe bisa lebih ramah lingkungan dengan gas. (din/adv/pro) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X