TANA PASER - Ketua komisi I DPRD Paser Hendrawan Putra, didampingi anggota komisi I lainnya Muhammad Saleh dan Hamransyah, meninjau kondisi Rutan Kelas IIB Tanah Grogot.
Para wakil rakyat ini juga berkeliling seluruh blok rutan, untuk mengetahui detail kebutuhan fasilitas warga binaan (WB) yang terjerat hukum di wilayah Paser dan PPU.
"Kami tujuannya silaturahmi, dan saling tukar pikiran terkait tugas dan fungsi kerja kami. Semoga apa yang bisa didengarkan bisa kami bantu melalui aspirasi dan pemerintah daerah," kata Hendrawan, Senin (27/4).
Nanti usulan bisa juga kita masukkan di perubahan untuk anggaran yang tidak terlalu besar. Kami akan kawal saat pembahasan dengan pemerintah daerah.
Usai berkeliling rutan dan sempat melihat dapur umum milik rutan yang tenaga tata boganya merupakan warga binaan, hasil produk warga binaan pun langsung diborong anggota DPRD. DPRD mengapresiasi pembinaan rutan selama ini yang telah memberikan kompetensi untuk warga binaan.
Kepala Rutan Kelas IIB Tanah Grogot Doni Handriansyah mengatakan suatu kebanggaan dikunjungi para wakil rakyat di daerah, meskipun instansi vertikal. Progres selama 4 bulan dia bertugas di Paser, sudah ada ruang layanan terpadu terbangun. Menurutnya itu tidak bisa ditunda.
"Akhirnya dibangun dengan sumber daya yang ada. Meskipun masih kecil kapasitasnya. Ini diharapkan bisa memberikan pelayanan terbaik ke pengunjung," kata Doni.
Sebelumnya pengunjung harus kepanasan dan kehujanan saat diruang tunggu besuk.
Rencana ke depan, PT Kideco akan membangun ruang layanan terpadu yang representatif. Doni berharap DPRD bisa mengawal proposal di Kideco. Di Kaltim, hanya gedung perkantoran Rutan Tanah Grogot yang satu lantai. Rutan lainnya dua lantai semua. Sehingga ketika ada kegiatan, sering bentrok dengan program pembinaan warga binaan.
Hasil pembinaan selama ini, warga binaan telah memberikan penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp 18 juta pada 2020 lalu. (Adv/jib)
