TPID Paser Gelar High Level Meeting, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan di Momen Ramadan dan Idulfitri

- Jumat, 16 April 2021 | 11:28 WIB
-
-

BALIKPAPAN-Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Paser menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) di Ruang Sadurengas Kantor Bupati Paser, Kamis (15/4). Kegiatan ini untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan dan distribusi selama Ramadan dan Lebaran 1422 H. 

HLM TPID Kabupaten Paser dibuka oleh Wakil Bupati Paser, Syarifah Masitah Assegaf, dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Sri Darmadi Sudibyo, Sekretaris Daerah Kabupaten Paser, Katsul Wijaya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ina Rosana serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi vertikal lainnya yang menjadi anggota TPID Kabupaten Paser.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Paser tersebutmengapresiasi kegiatan HLM TPID untuk menjaga stabilitas harga. 

Syarifah mengungkapkan, di masa pandemi perlu adanya keseimbangan antara menjaga kestabilan harga dan meningkatkan daya beli masyarakat. “Oleh karena itu TPID perlu menciptakan sinergi yang baik untuk menjaga agar tidak terjadi kelangkaan bahan pokok di masyarakat,” tuturnya.

Sementara itu, dalam paparannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan menyampaikan perkembangan ekonomi di Kabupaten Paser hingga akhir 2020 yang mengalami kontraksi di tengah pandemi COVID-19. 

“Pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi mendorong lemahnya daya beli, sehingga perlu menjaga stabilitas harga khususnya pangan di tengah terbatasnya pendapatan masyarakat,” ucapnya.

Lebih lanjut juga disampaikan mengenai perkembangan harga-harga sejumlah komoditas pangan di Paser antara lain beras, gula pasir, minyak goreng, telur ayam, cabai merah, cabai rawit, daging ayam dan daging sapi menunjukkan arah peningkatan. Sementara beberapa komoditas lain seperti bawang merah, bawang putih dan LPG menunjukan arah penurunan. 

Memasuki periode Ramadan dan Idul Fitri, TPID Kabupaten PPU perlu mencermati adanya risiko yang berpotensi menyebabkan kenaikan harga, terutama meningkatnya permintaan di momen bulan Ramadhan dan Idul Fitri, diiringi naiknya daya beli masyarakat di tengah upaya pemulihan ekonomi. 

Risiko lain yang perlu diantisipasi adalah berkurangnya pasokan dari daerah sentra produksi seperti komoditas hortikuktura, ikan laut dan sayuran, dampak kondisi cuaca yang belum kondusif. 

Mempertimbangkan risiko dan tantangan terhadap stabilitas harga ke depan, TPID Paser telah merumuskan tindak lanjut sesuai strategi 4K yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang efektif. Strategi 4K yang yang dapat dilakukan antara lain: (i) melakukan pemantauan harga dan stok pangan secara rutin, (ii) melaksanakan operasi pasar/pasar murah untuk menjaga keterjangkauan harga di pasar, (iii) menginisiasi pembuatan website TPID untuk media monitoring harga dan data indikator lainnya, serta iv) menghimbau masyarakat untuk berbelanja bijak dan tidak melakukan belanja berlebihan (panic buying).

Selain itu, dari hasil pantauan TPID Paser juga disampaikan jumlah stok bahan pangan saat ini masih mencukupi permintaan masyarakat di bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

Bank Indonesia bersama pemerintah daerah melalui TPID terus berkolaborasi untuk menjaga stabilitas harga sebagai upaya mencapai inflasi yang rendah dan stabil. Upaya pengendalian harga yang dilakukan TPID bertujuan untuk mencapai sasaran inflasi nasional 3% ± 1. (aji/pro5) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X