DPRD Panggil Stakeholder Terkait Bahas Penanganan Sampah di Kecamatan

- Rabu, 14 April 2021 | 13:39 WIB
CARI SOLUSI: Gabungan komisi I DPRD Paser membahas terkait pembebasan lahan untuk tempat pengelolaan sampah terpadu, Rabu (14/4).
CARI SOLUSI: Gabungan komisi I DPRD Paser membahas terkait pembebasan lahan untuk tempat pengelolaan sampah terpadu, Rabu (14/4).

TANA PASER - Kecamatan Paser Belengkong yang wilayahnya sangat dekat hanya beberapa kilometer dari ibu kota Tana Paser, volume sampahnya terus bertambah. Sementara belum ada tempat pembuangan sampah (TPS) di sana maupun tempat pengelolaan sementara. Camat Paser Belengkong Arbainsyah mengatakan selama ini warga membuang di sekitar rumah, bahkan ada yang ke sungai. 

Ini bakal memberikan dampak buruk buat lingkungan termasuk kebersihan sungai. Berdasarkan usulan masyarakat, perlu dibuat tempat pengelolaan sampah atau tempat pembuangan akhir (TPA).

"Kita harus siapkan beberapa tahun ke depan. Ini akan menjadi masalah besar buat lingkungan jika tidak disiapkan," kata Arbainsyah saat rapat bersama DPRD Paser, Rabu (14/4).

Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Paser Harjana mengatakan untuk wilayah Belengkong, tidak masuk rencana tata ruang daerah untuk pembuatan TPA. Kecamatan dianggap perlu membuka TPS berbasis masyarakat atau Tempat Pembuangan Sampah Reduce Reuse dan Recycle (TPS3R) dengan mengutamakan swadaya masyarakat. 

"Karena hanya cukup tiga TPA di wilayah Paser, yaitu Kecamatan Tanah Grogot, Batu Sopang dan Long Ikis tapi belum di bangun di sana. Baru Grogot dan Batu Sopang," tutur Harjana.

Ketua komisi I DPRD Paser Hendrawan Putra meminta pemerintah daerah segera membuat kajian analisis, apa yang harus dibangun di Belengkong. Termasuk menyiapkan lahannya, jangan sampai saat sudah dianggarkan, masih terkendala lahan.

Anggota komisi I lainnya Muhammad Saleh mengatakan benar bahwa pengelolaan sampah tingkat kecamatan harus sejak dini dibuat perencanaannya oleh daerah. Mengingat volume penduduk dan pemukiman yang terus bertambah.

Jangan sampai lambat penanganan dan akhirnya terjadi dampak lingkungan yang buruk. Dia memberikan contoh Desa Tapis Kecamatan Tanah Grogot yang saat ini mandiri dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

"Apalagi kita bakal menjadi daerah penyangga IKN. Ini harus betul-betul disiapkan. Jangan sampai seperti di Jabodetabek, daerah di luar Jakarta yang terkena dampak lingkungannya," kata Saleh. (Adv/jib)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X