Terbentuk Delta, DPRD Sarankan Paser Perlu Segera Keruk DAS yang Dangkal

- Sabtu, 20 Maret 2021 | 06:32 WIB
FENOMENA ALAM: Akibat tingginya sedimentasi dan endapan lumpur di hulu sungai, terbentuk Delta di Desa Muara Pasir Kecamatan Tanah Grogot.
FENOMENA ALAM: Akibat tingginya sedimentasi dan endapan lumpur di hulu sungai, terbentuk Delta di Desa Muara Pasir Kecamatan Tanah Grogot.

TANA PASER - Dangkalnya hampir di seluruh daerah aliran sungai (DAS) di Paser hingga ke muara, menyebabkan terbentuknya fenomena alam yaitu Delta di sekitaran sungai Muara Pasir Kecamatan Tanah Grogot. Ini terjadi karena pengendapan sedimen. Meskipun hanya di bulan-bulan tertentu ini muncul.

Hal ini menjadi perhatian ketua komisi I DPRD Paser Hendrawan Putra saat membahas banjir di kota. Menurutnya tingginya sedimentasi di hulu sungai hingga ada yang membentuk delta atau gusung, berpengaruh pada naiknya air sungai hingga ke dataran.

"Sedimen dan endapan di sungai kita sudah luar biasa tingginya. Program DAS selama ini tidak ada pengerukan," kata Hendrawan Putra, Jum'at (19/3).

Selama ini hanya ada penanaman penghijauan. Paser kata dia harus bersiap menghadapi potensi dampak lingkungan, apalagi bakal ada 4 pertambangan yang diketahuinya akan dibuka di Paser. 

"Akibat sedimen ini, tidak sembarang nelayan yang bisa membawa kapal besar di muara. Jika tidak ahli, harus siap-siap kandas," tutur politikus Partai Demokrat yang merupakan sarjana teknik itu.

Terpisah Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Paser Achmad Safari mengaku sependapat dengan Hendrawan. Keadaan ini diakibatkan karena alih fungsi lahan yang terus berkelanjutan.

Hutan alam sudah banyak yang hilang dan berganti dengan perkebunan dan usaha pertambangan.

Menurutnya perlu diingat kembali bahwa berdasarkan kajian Balai Pengelola DAS (BPDAS) Mahakam-Berau, bahwa tingkat sedimentasi di DAS Kendilo termasuk tinggi di Kaltim.

Hal ini selaras dengan hasil pemantauan secara periodik DLH terhadap 4 DAS yang ada di Paser. Tingkat kekeruhan air sungai di beberapa titik pemantauan sudah berada diatas ambang batas baku mutu.

"Kota Tana Paser juga berada di posisi hilir dari Sungai Kandilo, pasti terjadi sedimentasi dan pendangkalan sungai di wilayah kecamatan Tanah Grogot,"kata Safari.

Sehingga lanjut dia daya dukung dan daya tampung sungai terhadap debit air hujan akan berkurang, menyebabkan aliran air hujan tidak dapat tertampung semuanya dan tertahan di wilayah perkotaan.

Dia menjelaskan pelarutan partikel tanah bersamaan dengan aliran air hujan didaerah hulu akan memasuki badan sungai dan terbawa aliran air sungai hingga ke hilirnya. Sehingga berpotensi besar menyebabkan munculnya gusung di hilir sungai dan posisi desa muara pasir berada paling hilir dari aliran Sungai Kandilo. (Adv/jib)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB
X