TANA PASER - Dalam pemaparan ketua DPRD Paser Hendra Wahyudi saat pembukaan Musrenbang RKPD Paser, disebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Paser pada 2020 mengalami kontraksi sebesar minus 2,77%, dimana pada 2019 sebesar 3,97%.
Sehingga sangat diharapkan Pemkab Paser di bawah kepemimpinan bupati dan wakil bupati baru ini dapat segera mengambil langkah-langkah strategis, sehingga nantinya dapat mewujudkan visi misinya yaitu Kabupaten Paser maju, adil dan sejahtera.
"Apalagi persentase penduduk miskin di Paser pada 2020 mengalami peningkatan menjadi sebesar 9,23 persen dimana pada 2019 sebesar 8,95 persen," kata Wahyudi, Senin (8/3).
Dua indikator lainnya juga dipaparkan Wahyudi, yaitu tingkat pengangguran terbuka di Paser pada 2020 mengalami penurunan menjadi sebesar 4,5 persen. Di mana pada 2019 sebesar 4,55 persen.
Serta indeks pembangunan manusia (IPM) di Paser pada 2020 juga mengalami penurunan yaitu menjadi sebesar 72,04 persen. Sedangkan tahun sebelumnya 72,29 persen.
Wahyu mengatakan musrenbang kecamatan merupakan wahana perencanaan pembangunan partisipatif dari seluruh masyarakat, dengan demikian diharapkan dapat menghasilkan program perencanaan yang benar-benar prioritas, realistis dan berkualitas berdasarkan kebutuhan masyarakat.
Momen ini menurutnya perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar berdaya guna dan berhasil.
"Dengan sasaran akhir terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat Paser," kata Wahyudi.
DPRD Paser berharap bupati dan wakil bupati dapat segera membentuk tim, dalam rangka untuk merumuskan visi dan misi yang dibawa ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), untuk diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 tahun 2017.(Adv/jib)
