BALIKPAPAN - Proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Balikpapan, terkait kasus dugaan penyalahgunaan wewenang di Pelabuhan KKT, terus berjalan. Selain KSOP Balikpapan, Kejari juga melakukan pemeriksaan di dua tempat, yakni Kantor Pelindo IV dan PT Kace Berkah Alam (KBA).
Kasi Intelegen Kejari Balikpapan Oktario Hutapea mengatakan, pihaknya memang langsung menerjunkan tiga tim untuk pemeriksaan ini. Yang mana sebelumnya, pihaknya telah melakukan penggelesahan lebih dulu di kantor Pelabuhan KKT.
"Kami turunkan tiga tim. Kami periksa sekitar 20 lebih. Stakeholder terkait dari pihak KKT, pihak Pelindo, dari KSOP pastinya, dari KBA, dan pengguna jasa," ujar Oktario saat ditemui di Kantor KSOP Balikpapan siang tadi, Rabu (24/2).
Sementara itu, General Manager Pelindo IV Balikpapan Iwan Sjarifuddin mengatakan, kedatangan pihak Kejari Balikpapan ke kantornya itu hanya untuk mencocokan dokumen. Antara milik KKT dengan milik Pelindo IV.
Diantaranya bukti biaya yang diserahkan KKT kepada Pelindo. Bukti-bukti tersebut kemudian di copy dan diserahkan ke Kejari Balikpapan.
"Jadi kenapa Pelindo juga ditanya, karena pemegang sahamnya juga Pelindo. Kapasitas Pelindo inilah yang kemudian dimintai tanggapan atau keterangan bagaimana pengelolaan di sana," jelas Iwan, saat ditemui setelah pemeriksaan.
Ada dua orang yang diperiksa oleh pihak Kejari Balikpapan di Kantor Pelindo IV. Yakni dirinya sendiri dan juga direktur utama, yang memang sebagai pemegang saham.
"Iya saya sendiri dengan direktur utama. Tapi kalau diperiksa tidak seberapa. Memang hanya untuk mencocokkan data saja," terangnya.
Soal berkas, Iwan mengatakan, tak banyak yang diambil oleh pihak Kejari. Dokumen yang diambil hanya yang berkaitan di tahun 2018 saja. (rin/pro)
