Diresmikan Presiden Joko Widodo, Bank Syariah Indonesia Bertekad Bawa Indonesia

- Senin, 1 Februari 2021 | 19:45 WIB
RESMI BEROPERASI: Presiden Jokowi Widodo dalam sambutannya saat meresmikan Bank Syariah Indonesia, penggabungan tiga bank syariah milik Himbara.
RESMI BEROPERASI: Presiden Jokowi Widodo dalam sambutannya saat meresmikan Bank Syariah Indonesia, penggabungan tiga bank syariah milik Himbara.

JAKARTA- PT Bank Syariah Indonesia Tbk, entitas usaha hasil penggabungan tiga bank syariah milik Himbara, resmi  hadir dan beroperasi di Indonesia. Peresmian Bank Syariah Indonesia dilakukan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (1/2/2021). 

Peresmian Bank Syariah Indonesia oleh Presiden Joko Widodo ini sekaligus menandai telah tuntas dan rampungnya proses merger tiga bank syariah milik Himbara yakni PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah.

Bank Syariah Indonesia berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, menjadi bank yang modern, serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip Syariah.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengatakan kehadiran bank ini sangat penting dalam perjalanan Indonesia mewujudkan cita-cita menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah dunia. Sekaligus menegaskan keyakinannya bahwa ekonomi syariah Indonesia akan tumbuh dan berkontribusi besar dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, serta membuktikan bahwa Islam adalah agama yang Rahmatan ‘lil Alamin. 

“Sebagai bagian dari upaya pengembangan ekonomi syariah Indonesia, saya menyambut baik peluncuran PT Bank Syariah Indonesia Tbk, pada hari ini. Saya menaruh harapan besar agar Bank Syariah Indonesia ini memberikan kontribusi besar dalam pengembangan ekonomi syariah yang mensejahterakan umat dan seluruh rakyat Indonesia,” ujar Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo berpesan kepada Bank Syariah Indonesia agar bisa menjadi bank syariah yang universal, bersifat terbuka, inklusif, serta menjangkau masyarakat di seluruh segmen.

Kemudian, Presiden juga meminta Bank Syariah Indonesia mampu memaksimalisasi penggunaan teknologi digital dalam memberi pelayanan, menarik minat generasi muda atau milenial agar mau menjadi nasabahnya, dan menyediakan produk yang kompetitif serta memenuhi kebutuhan berbagai segmen mulai dari UMKM, korporasi, hingga ritel.

“Sebagai barometer perbankan syariah di Indonesia insya Allah nantinya regional dan dunia, saya harapkan Bank Syariah Indonesia harus jeli dan gesit menangkap peluang, harus mampu menciptakan tren-tren baru dalam perbankan syariah, dan bukan hanya mengikuti tren yang sudah ada,” ujar Presiden Joko Widodo.

Hadir dalam seremoni peresmian Bank Syariah Indonesia di Istana Negara yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Mulya E. Siregar, dan Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk., Hery Gunardi.

Turut hadir pula, Ketua Umum MUI/DSN MUI KH Miftakhul Akhyar, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang diwakili oleh Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, dan Komisaris Utama serta Direktur Utama dari empat bank Himbara.

Menteri BUMN Erick Thohir yang turut hadir dalam acara peresmian di istana tersebut, mengatakan pendirian Bank Syariah Indonesia tidak sekedar untuk mengejar kebanggaan semata.

Menurutnya, sebagai negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia, Indonesia sudah sepantasnya memiliki bank syariah besar dan kuat yang akan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat ekonomi serta keuangan syariah dunia. Karena itu, merger tiga bank umum syariah Himbara negara dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut.

“Saya ucapkan selamat datang, selamat bekerja untuk Bank Syariah Indonesia. Pemerintah dan masyarakat Indonesia menitipkan amanah pada Bank Syariah Indonesia untuk bawa nama Indonesia ke kancah industri Syariah dan halal global.

Jadilah energi baru bagi ekonomi Indonesia yang senantiasa menerapkan prinsip financial justice dan stability in investment yang telah terbukti berhasil membawa tiga bank Syariah yang bergabung menjadi Bank Syariah Indonesia ini mengarungi krisis pandemi Covid-19, bahkan mampu menorehkan kinerja yang sangat positif dan membanggakan,” kata Erick.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB
X