BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan mengisyaratkan langkah untuk mulai melakukan pembatasan sosial sudah di depan mata. Terbukti dengan tiga syarat atau indikator pembatasan sudah terpenuhi.
Ketua tim satgas penanganan COVID-19, dalam hal ini Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyebut, dari empat parameter syarat pembatasan, Balikpapan sudah memenuhi tiga syarat tersebut. Terbaru angka kemarin sudah melewati angka standar nasional.
“Jadi parameternya kita sudah memenuhi syarat untuk melakukan pembatasan. Nanti akan kami siapkan,” ucap Rizal, saat ditemui di Kantor Pemerintah Kota Balikpapan, Selasa (12/1).
Secara rinci disampaikan oleh Juru bicara penanganan COVID-19, yaitu Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty, bahwa angka kematian karena virus corona di Kota Balikpapan sudah berada di angka 4,2 persen. Dengan tingkat kesembuhan standar nasional di atas 80 persen.
“Tetatpi angka kesembuhan kita hanya di 79,3 persen. Untuk kasus aktif kita masih biru rapornya, karena nasional di atas 28 persen sedangkan Balikpapan di angka 16 persen. Jadi hanya poin ketiga saja yang biru,” paparnya.
Selain itu, keterisian kamar ICU dan isolasi juga sudah masuk dalam rapor merah atau telah memenuhi syarat. Jika standar nasional keterisian tempat tidur di 70 persen, namun di Kota Balikpapan sudah terisi sebanyak 100 persen.
Rencananya, pembahasan mengenai pembatasan sosial ini sendiri akan mulai dirapatkan besok. Untuk mekanismenya akan berjalan hamper sama dengan pembatasan sosial yang di lakukan kota Balikpapan beberapa bulan lalu.
“Ya, WFH-nya dditingkatkan, ada jam malam, warung dan restoran waktunya tidak panjang dan lebih banyak take away, (hiburan dan pariwisata) mungkin kita stop dulu, resepsi ditunda,” terang Rizal.
Rizal akui, kambalinya dilakukan pembatasan ini tentu akan membuat masyarakat juga kembali bereaksi. Namun tindakan tersebut terpaksa diambil agar kasus COVID-19 di Balikpapan tidak terus mengalami kenaikkan.
“Ya saya kira dilakukan pembatasan tinggal kita lakukan kombinasi dengan yang dilakukan Jawa-Bali,” pungkasnya. (rin/pro)
