Dokter Terbang 2021, Dinkes Usulkan Rp 3,5 Miliar

- Senin, 14 Desember 2020 | 22:24 WIB
PELAYANAN : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie saat meninjau pelayanan kesehatan ‘Dokter Terbang’ yang dilaksanakan di salah satu desa di Kaltara, belum lama ini.
PELAYANAN : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie saat meninjau pelayanan kesehatan ‘Dokter Terbang’ yang dilaksanakan di salah satu desa di Kaltara, belum lama ini.

TANJUNG SELOR - Program ‘Dokter Terbang’ tetap dilaksanakan pada 2021. Ini sesuai informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltara, yang telah mengusulkan rencana anggaran program tersebut tahun depan. “Untuk nilai anggarannya sama seperti tahun lalu, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltara diusulkan Rp 3,5 miliar,” kata Kepala Dinkes Kaltara Usman yang didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan (Yankes SDK) Dedy Prasetya Noor, Minggu (13/12).

Dijelaskan, untuk mekanisme pelaksanaan juga tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tetap membawa dokter spesialis yang disesuaikan dengan kebutuhan. Lokasinya pun kembali mengutamakan daerah yang sulit dijangkau dan terisolir di wilayah pedalaman dan perbatasan. “Kalau untuk tahun depan, yang menjadi sasaran program Dokter Terbang daerah perbatasan dan terpencil yang tahun ini belum sempat didatangi,” ungkapnya.

Dokter Terbang sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak program layanan kesehatan yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara. Melalui program ini, Pemprov Kaltara hadir melayani masyarakat memberikan pengobatan gratis dengan menghadirkan dokter spesialis.

Sebagai informasi, sejak dilaksanakan pada 2014 hingga 2020, anggaran yang digelontorkan melalui APBD Provinsi Kaltara untuk program Dokter Terbang mencapai Rp 7 miliar lebih. Dimana, jumlah warga yang terlayani hingga saat ini mencapai 14.238.

Adapun rinciannya, pada 2014 program dokter terbang dianggarkan Rp 250 juta dengan jumlah warga terlayani (264 orang). Lalu pada 2015 Rp 632 juta (767 orang), dan 2016 Rp 500 juta (475 orang). Kemudian di 2017 kembali dialokasikan Rp 753 juta (1.872 orang), pada 2018 sebesar Rp 665 juta (2.677 orang), dan pada 2019 Rp 739 juta (3.329 orang). Serta ditambah untuk pengadaan alat kesehatan penunjang kegiatan Dokter Terbang melalui APBD-P 2019 sebesar Rp 700 juta.

Sementara pada 2020, program ini dianggarkan sebesar Rp 3,5 miliar. Dan per 12 Desember 2020, sudah terlayani sebanyak 4.854 warga.(humas)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X