DPRD Paser Sambut Kedatangan Dinas Pariwisata Kaltim

- Selasa, 8 Desember 2020 | 07:16 WIB
JAGA PROTOKOL: Dinas Pariwisata Kaltim bersama DPRD Paser saat sosialisasi penerapan protokol kesehatan di Gunung Boga, Senin (7/12).
JAGA PROTOKOL: Dinas Pariwisata Kaltim bersama DPRD Paser saat sosialisasi penerapan protokol kesehatan di Gunung Boga, Senin (7/12).

TANA PASER - Recovery industri pariwisata di Kaltim kini tengah berjalan oleh Dinas Pariwisata Kaltim, setelah sekian bulan dihantam badai pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. Caranya ialah dengan kembali membuka dengan syarat protokol kesehatan. 

Seperti standar Clean, Health, Safety & Environment (CSHE) yaitu kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan sudah diterapkan. Ini lah yang disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Sri Wahyuni saat kunjungan ke Gunung Boga di Desa Luan Kecamatan Muara Samu, saat bertemu para kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Paser, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Paser, serta anggota DPRD Paser terkait supervisi penerapan protokol kesehatan.

"Saat ini wisata alam mulai banyak dipilih karena lebih aman," kata Sri Wahyuni, Senin (7/12).

Dia berharap peran Pokdarwis ditiap desa bisa membantu pemerintah dalam pencegahan penularan Covid-19. Jangan sampai ada klaster baru di lokasi wisata. Sri Wahyuni mengungkapkan untuk pengembangan kawasan wisata, banyak opsi anggaran selain APBD dan CSR perusahaan setempat.

Yaitu melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tentunya, serta dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Contoh di Berau, ada wisata desa yang mendapat dana desa Rp 300 juta dari Kemendes, dengan syarat ada minimal jumlah kunjungan," kata Sri.

Menurutnya Gunung Boga sudah layak mendapatkan ini, karena jumlah pengunjung ditiap akhir pekan sangat banyak.

Wakil ketua DPRD Paser Fadly Imawan mengatakan ditengah pandemi ini, masyarakat banyak yang memerlukan  berwisata, untuk meredakan kejenuhan di rumah. Sekarang menurutnya tidak perlu berwisata keluar daerah. Di Paser pun sudah ada banyak pilihan. Namun diakuinya akses jalan masih banyak yang rusak.

Sehingga banyak yang enggan memilih berwisata di daerah yang aksesnya buruk. Karena harus bersakit-sakit dahulu baru bisa sampai.

"Ini lah masalahnya jika kita tidak fokus pada infrastruktur," ujar politikus partai Golkar itu. 

Namun Wawan sapaan akrab Fadly mengungkapkan, pada 2021 di APBD, ada kucuran dana sekitar Rp 500 juta untuk pengembangan wisata Gunung Boga. Berkat perjuangan fraksi di DPRD yang sebelumnya tidak dianggarkan oleh pemerintah daerah.

Dari pantauan DPRD, di Gunung Boga memang belum ada yang mengatur jaga jarak. Misal di batasi di beberapa titik. Serta belum ada pengukur suhu badan dan tempat cuci tangan. Ini perlu dibuat oleh Pokdarwis.

Wisata menurutnya adalah sumber daya pemasukan daerah yang tidak ada habisnya, berbeda dengan pertambangan.

"Ini yang harus difokuskan oleh pemerintah. Semoga Gunung Boga menjadi cikal bakal wisata Paser lainnya," kata Wawan. 

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X