BALIKPAPAN – Peringatan Hari Disabilitas Internasinal, tentunya menjadi hari yang sangat ditunggu oleh para disabilitas diseluruh dunia, termasuk Indonesia. Di Balikpapan, peringatan hari disabilitas ini dilangsungkan pada, Sabtu (5/12).
Meski terasa berbeda karena berlangsung ditengah pandemi, tak menyurutkan semangat bagi kawan disabilitas untuk tetap merayakannya. Diselenggarakan langsung oleh PPDI (persatuan penyandang disabilitas Indonesia) Balikpapan, sebagai organisasi yang menaungi disabilitas daksa, Gerkatin (Gerakan Tuna Rungu Indonesia), serta Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indonesia).
Dalam kesempatan ini hadir beberapa perwakilan dari yayasan dan perusahaan yang ada di kota Balikpapan, yakni PAMA, Pertamina, dan Yayasan Lima Hersan Abadi. Ada pula perwakilan dari Polresta Balikpapan.
“Inti dari acara ini adalah membuka mata pemerintah dan warga kota Balikpapan, bahwa disabilitas itu ada di Balikpapan. Dan kami ingin disabilitas mendapat tempat yang sama seperti warga negara yang lain, tanpa dibeda-bedakan,” terang Ketua PPDI Kota Balikpapan, Sugianto.
Lanjut dia, disabilitas tidak memerlukan perhatian khusus dan juga dikasihani. Tetapi yang diharapkan hanya, bagaimana pemerintah dapan membantu mendapatkan hak mereka dalam mendapatkan pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, dan kesejahteraan. “Kami hanya ingin disetarakan. Bukan berarti kami ingin diistimewakan. Kami hanya ingin kesetaraan, karena semua itu kewajiban negara untuk warganya agar mendapat penghidupan yang layak,” ucapnya.
Selain itu, ia turut menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada para donator dari perusahaan dan yayasan yang telah membantu PPDI selama ini. Termasuk kepada PT. Pertamina yang telah bersedia memberikan bantuan tangan dan kaki palsu bagi tuna daksa kota Balikpapan.
“Ya, kami terima lima kursi roda dari yayasan lima Hersan Abadi, juga 63 tangan dan kaki palsu. Kami sangat berterima kasih. Jadi bertepatan juga dengan ulang tahun Pertamina yang ke 63, jadi alhadulillah kami mendapat bantuan. Yang sebelumnya kami hanya minta 45 saja, tetapi karena ulang tahunnya yang ke 63, jadi dilebihkan oleh mereka,” kata dia.
Dalam minggu ini pula, pengukuran tangan dan kaki palsu diharapkan akan segera terealisasi. Agar segera dapat digunakan oleh tuna daksa. Selain itu, ditargetkan juga bagi para penyandang disabilitas yang terdaftar akan mengikuti pelatihan yang juga telah disediakan oleh pihak PT. Pertamina. Yakni pelatihan membatik, yang dapat menambah skill mereka dan sekiranya dapat digunakan jika penyandang disabilitas ingin membuka usaha sendiri.
“Selain itu juga ada pelatihan hidroponik dari PAMA dan ternak lele juga. Ini semua untuk teman-teman disabilitas dari mereka semua,” pungkasnya. Sebagai informasi, Hari Disabilitas Internasional ditetapkan pada tanggal 3 Desember kemarin. Dengan tema tahun ini yaitu "Building Back Better: toward a disabilityinclusive, accessible and sustainable post covid 19 World (Membangun kembali kehidupan yang lebih baik, lebih inklusif, lebih aksesibel dan berkelanjutan pasca pandemi covid-19)". (rin/pro)
