Olah Sampah Menjadi Barang Berkelas

- Senin, 23 November 2020 | 07:46 WIB

BALIKPAPAN - Bermula dari sekelompok ibu rumah tangga merapikan sampah kertas yang tercecer disudut jalan menuju salah satu sekolah menengah di wilayah Kelurahan Lamaru, Balikpapan Timur. Tercetus ide untuk memanfaatkan sampah kertas menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Dari obrolan biasa dan terus berkembang menjadi diskusi serius. Ide pemanfaatan kertas datang dari kelompok ibu ditambah dengan beberapa tokoh masyarakat di Lamaru. Sebuah kelompok kecil terbentuk. Sepakat untuk memanfaatkan sampah kertas, limbah pelepah pisang, tanaman nanas dan tanaman berserat lainnya yang banyak sekali terbuang. Menjadi barang yang memiliki nilai tambah

“Maret 2019 terbentuk Kelompok Daur Ulang Kertas dan Serat Alam (KDUK) Kampoeng Kenangan Lamaru,” ucap Subandi. 

Subandi adalah ketua KDUK. Anggotanya sebanyak 16 orang. Didominasi oleh kaum wanita dari berbagai RT di Kelurahan Lamaru. Dari diskusi yang dilakukan mereka menyadari. Pengetahuan tentang cara pembuatan kertas minim sekali. 

“Daur ulang serta peralatan yang dibutuhkan juga tidak lengkap,” cetus Subandi yang juga sebagai Ketua RT 12 Kelurahan Lamaru itu. 

Selanjutnya KDUK mengajukan permohonan kepada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalimantan Bagian Timur (Kalbagtim) agar dapat membantu dalam pembinaan dan pendampingannya. 

“Setelah melalui beberapa tahapan usulan kami dipenuhi,” ucap Subandi. 

Melalui Program CSR PT PLN (Persero) UIP Kalbagtim, bekerja sama dengan Yayasan PEDULI Balikpapan, mulai dilaksanakan pembinaan dan pendampingan kepada kelompok yang aktivitas kegiatannya berpusat di wilayah Gang Kangkung RT 12 Kelurahan Lamaru. Di mana, berdekatan dengan pusat pariwisata Balikpapan yaitu Pantai Segara Sari Manggar dan Pantai Wisata Lamaru.

“Diawal-awal pembinaan, kelompok kami mendapatkan pelatihan-pelatihan,” terangnya.

Pelatihan tersebut terkait dengan pengelolaan kelompok atau manajemen kelompok. Lalu pelatihan pembuatan kertas  dari bahan sampah kertas dan serat alam yang banyak di Lamaru. Seperti pelepah pisang, tanaman nanas, rumput alang-alang dan limbah serat dari pertanian yang diusahakan oleh masyarakat.

“Kelompok kami pun diberikan peralatan untuk mengolah sampah kertas dan serat dengan lengkap,” imbuh Subandi.

Hingga saat ini, satu kali produksi kertas seni daur ulang menghasilkan 800-100 lembar kertas dari 2 kilogram kertas bekas yang diolah. Dari kertas seni yang jadi selanjutnya dibuat berbagai macam barang kerajinan seperti tempat tisu, note book, frame foto, goodybag, tempat pensil, kotak-kotak hantaran untuk acara pernikahan.

“Selain itu kertas seni yang kami buat juga dapat dicetak atau disablon sebagai undangan, piagam atau keperluan lainnya” terangnya.

Penjualan dilakukan melalui pameran-pameran yang dilaksanakan di beberapa tempat di Balikpapan. Lalu menempatkan beberapa etalase dan lemari yang berisi barang produksi kelompok di Kantor kelurahan Lamaru dan Kantor Kecamatan Balikpapan Timur. 

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dishub PPU Desak Pemprov Bangun Terminal Tipe B

Sabtu, 27 April 2024 | 10:30 WIB

DPRD Berau Soroti Ketahanan Pangan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:57 WIB

Kampus dan Godaan Rangkap Jabatan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:44 WIB

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB
X