BALIKPAPAN – Kondisi cuaca La nina yang saat ini dihadapi membuat beberapa daerah di Indonesia harus meningkatkan status waspada. Khususnya Kalimantan Timur (Kaltim) yang paling terasa akhir-akhir ini.
Curah hujan yang tinggi dan sering membuat daerah Kaltim menjadi lebih lembab. Selain itu, hujan yang turun pun selalu disertai dengan petir dan angin kencang.
Mengantisipasi hal tersebut, Polda Kaltim bersama TNI Kodam VI Mulawarman, serta gabungan dari beberapa instansi seperti Basarnas, Damkar, BPBD, Info Bencana Balikpapan, serta relawan lainnya mengadakan apel kesiapsiagaan dan antisipasi bencana alam di wilayah Kaltim. Hadir memimpin kesiapan tersebut yakni Gubernur Kaltim Isran Noor didampingi Kapolda Kaltim, Irjen Pol Drs. Herry Rudolf Nahak, M.Si., Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto, dan beberapa anggota DPRD Kaltim di Lapangan SPN Polda Kalimantan Timur, Jumat (20/11).
Isran menyampaikan, meski kecil kemungkinan terjadinya gempa bumi, namun Kaltim tetap memiliki beberapa potensi bencana lainnya. Salah satunya, longsor dan banjir yang disebabkan oleh La nina tersebut.
“Ya, kita harus selalu wapada ini ‘kan hampir semua bencana potensinya ada di Kaltim, apalagi oleh BMKG diramalkan atau mengingatkan kepada kita semua, ancaman musim La nina atau cuaca yang ekstrim. Longsor, angina putting beliung, walaupun di Kaltim ini relative aman dari gempa bumi. Tetapi bencana-bencana lain kita tidak tahu,” ujarnya, saat diwawancarai usai apel di SPN Brimob Polda Kaltim, Jumat (20/11).
Ia berharap, dengan adanya kerja sama dan koordinasi serta kerja keras yang optimal dapat menangani potensi bencana. Guna mengurangi resiko yang mungkin timbul.
“Semua ini dilakukan untuk mengurangi resiko dan menyadarkan masyarakat serta meningkatkan kemampuan meenghadapi ancaman bencana,” jelasnya.
