Kisah Nurmi, Pembuat Shuga yang Peroleh Bantuan PLN Peduli dan PLUT-UMKM

- Selasa, 17 November 2020 | 21:38 WIB
PEDULI UMKM: Tim dari PLN Peduli dan PLUT-UMKM memberikan bantuan alat dan dukungan promosi kepada Nurmi (tiga kanan) untuk mengembangkan usaha Shuga miliknya.
PEDULI UMKM: Tim dari PLN Peduli dan PLUT-UMKM memberikan bantuan alat dan dukungan promosi kepada Nurmi (tiga kanan) untuk mengembangkan usaha Shuga miliknya.

BALIKPAPAN - Gula aren atau gula merah adalah pemanis yang dibuat dari nira yang berasal dari tandan bunga jantan pohon enau. Gula aren biasanya juga diasosiasikan dengan segala jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan.

Di Samarinda, tumbuhan ini tumbuh alami di alam di daerah dataran tinggi dan banyak mengandung air yang kemudian air ini yang disebut dengan air aren. Tumbuhan ini mudah didapatkan dan tidak perlu usaha yang besar untuk menanamnya. 

“Dari situ saya lalu berpikir untuk mengolah air aren ini dengan cara yang lebih baik,” ungkap Nurmi, seorang pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). 

Setelah itu lahir lah produk yang dinamakan Shuga. Shuga lahir dari hasil inovasi produk olahan dengan bahan dasar air aren yang kemudian diolah menjadi berbagai macam jenis produk. Dikemas dalam bentuk bubuk, cair, dan biji atau batok. 

“Kendala awal ketika saya memulai usaha ini adalah bagaimana cara saya mengenalkan dan memasarkan produk ini ke masyarakat,” ucap Nurmi.

Meski produknya disebut sudah sangat aman dan terjamin kualitas dan rasanya, namun Nurmi belum paham. Apakah produknya ini bisa diterima masyarakat atau tidak. Belum lagi pengetahuan yang masih minim mengenai cara mengolah air aren dengan baik dan benar. 

“Selain itu permasalahan kekurangan modal dan minimnya alat dapur menyulitkan saya dalam proses produksinya,” ungkapnya. 

Kendala lain adalah, setelah produk jadi pun harus cepat terjual, karena jika tinggal lama, maka air aren akan berubah rasa dan tidak enak untuk dikonsumsi. Dengan segala kendala tersebut, Nurmi mengaku hanya bisa terus berusaha dan berdoa.

“Alhamdulillah doa dan usaha saya terjawab,” katanya. 

Pada 16 Agustus lalu,  Nurmi tiba – tiba saya kedatangan tamu dari PLN Peduli dan Pusat Layanan Informasi Terpadu (PLUT) – UMKM, yang tak pernah dia sangka sebelumnya. Tujuan mereka datang adalah kunjungan sekaligus survei untuk membantu UMKM yang sedang mengalami kendala.

“Dari survei itu, Shuga terpilih sebagai salah satu penerima bantuan pembinaan,” ujarnya lantas tersenyum. 

PLN Peduli dan PLUT-UMKM membantu Nurmi untuk merenovasi dapur tempatnya mengolah air aren. Lalu memberikan kulkas disertai freezer dan alat dapur lain untuk produksi. Tak hanya itu, PLN Peduli juga membantu dalam mempromosikan produk Shuga. 

“Dari bantuan ini, Alhamdulillah sekarang saya jauh lebih bersemangat dalam menjalankan usaha karena mendapat kemudahan dari bantuan PLN Peduli dan PLUT,” ujarnya.

Dia mengaku, tak perlu lagi saya membeli peralatan alat produksi yang baru karena sudah mendapat bantuan secara gratis. Juga, sudah tidak perlu khawatir lagi dalam memproduksi air aren dalam jumlah banyak, karena mendapat bantuan freezer yang sangat membantu dalam memperpanjang masa air aren sebelum konsumsi. 

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X