BALIKPAPAN - Sebanyak 49 orang petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjalani pemeriksaan swab hari ini, Senin (26/10). Hal ini dilakukan usai Ketua KPU Balikpapan dinyatakan positif COVID-19.
Menanggapi ini, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menuturkan, keputusan tepat untuk menunda sementara gelaran debat paslon tersebut. Terlebih jika yang bersnagkutan memang ada indikasi.
"Iya harusnya tidak melaksakan dia. Artinya itu tidak sesuai dengan protokol kesehatan apalagi memang merasa ada indikasi dan ada gejala yang dialami seharusnya tidak melakukan dulu kegiatannya," kata dia.
Rizal menilai, seharusnya jika sudah menjalani pemeriksaan swab, orang tersebut tidak turun melakukan aktifitas dulu. Sampai mendapatkan hasil pasti dari pemeriksaan.
"Jadi bukan soal kecolongan gugus tugas. Ini kecolongan masyarakat sendiri. Semua orang berkewajiban menjalankan protokol kesehatan. Bukan tergantung gugus tugas. Gugus tugas 'kan hanya beberapa orang," ucapnya.
Terkait pelaksanaan Pilkada, Rizal menegaskan, tidak ada penundaan. Hanya saja dirinya akan mendiskusikan kembali mengenai kegiatan yang berlangsung bersama satuan tugas (satgas) COVID-19 dari KPU.
"Nanti saya panggil satgasnya itu segera. Untuk kegiatan-kegiatan lebih jauh. Jadi satgasnya yang harus peka soal itu," imbuhnya.
Selain itu, dirinya juga mengingatkan, agar setiap acara yang akam dilaksakan oleh KPU, sebelumnya harus melakukan koordinasi dengan tim gugus tugas.
"Ya mereka koordinasi. Tetapi kita tidak tau kalau pelaksanaan di sana. Kita sudah sarankan lain kali ada tempat untuk jumpa pers. Jangan seperti kemarin," ujarnya.
Sementara itu, perihal pelaksaan acara debat kemarin, Rizal mengatakan, secara khusus belum mengetahui adanya gelaran tersebut. Minimal saat mengadakan acara, pihak terkait diminta untuk mengabari tim gugus tugas sebelumnya. (rin/pro)
