Pemkot Balikpapan Gelar Aksi Damai UU Omnibus Law di Aula

- Selasa, 20 Oktober 2020 | 19:59 WIB

BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan akhirnya gelar deklarasi damai, Selasa (20/10) di Aula Pemkot. Hal ini merupakan pernyataan sikap, usai adanya aksi penyampaian aspirasi penolakan UU Cipta Kerja yang sempat berujung ricuh.

Bersama kepolisian, TNI, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, orgnisasi keagamaan,  san organisasi massa. Dimana mereka semua berkumpul untuk mendengarkan deklarasi damai tersebut.

Dalam deklarasi damai itu ada 4 poin penting yang disampaikan. Dengan lantang pembacaan poin deklarasi itu dilakukan oleh Ketua KNPI Balikpapan, Andi Achmad Mutawally yang diikuti serentak oleh peserta yang hadir. 

Dalam kesempatannya, Wali Kota Rizal Effendi mengatakan, deklarasi damai tersebut merupakan bagian dari upaya pencegahan, terkait situasi belakangan yang memanas akibat penolakan Undang-undang Cipta Kerja. Dimana di Balikpapan dua kali aksi demo yang dilakukan berujung ricuh.

“Walau undangannya mendadak, tapi kita bisa melaksanakan kegiatan pada hari ini dalam rangka menyampaikan deklarasi kita, kesepakatan kita bersama untuk menjaga Kota Balikpapan tetap damai, tetap kondusif. Terutama dalam menghadapi situasi akhir-akhir ini terutama aksi unjuk rasa berkaitan dengan penolakan Omnibus Law Cipta Kerja,” terangnya.

Dia menambahkan, sejauh aksi demo penolakan Undang-undang Cipta Kerja sudah dilakukan 3 kali yang didominasi oleh mahasiswa. Aksi yang terakhir pekan lalu berlangsung damai dan tertib tanpa ada tindakan anarkis.

“Kita sudah 3 kali melaksanakan aksi unjuk rasa dan alhamdulilah aksi unjuk rasa yang ketiga berjalan baik sekali sangat lancar, sangat damai,” ujarnya.

Sementara itu Kapolresta Balikpapan mengatakan bahwa para demonstran diminta untuk menjaga kondusifitas kota meski dalam menyampaikan aspirasinya. Bilamana tidak terima dengan apa yang disuarakan tersebut, maka bisa mengajukan gugatan sesuai jalur yang berlaku.

"Menyampaikan pendapat itu sah-sah saja tapi ada prosedurnya. Jangan menyebabkan tindakan-tindakan yang tidak diinginkan. Seperti contoh yang dua aksi pertama itu ujung-ujungnya terjadi ricuh," tuturnya.

Ia menegaskan akan melakukan penindakan kepada mereka yang mencoba melakukan upaya provokatif ataupun tindak kericuhan. 

"Sebelumnya itu kita hanya berikan pembinaan. Jadi nanti kalau ada kericuhan lagi akan ditindak. Tapi semoga saja tidak ada," pungkasnya. (rin/pro)

 

 

NOTE :

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X