Oleh: Unis Sagena, Miftakhur Rohmah, dan Anton Rahmadi
SEBAGAI pintu gerbang pembangunan bagian utara di Provinsi Kalimantan Timur, Kabupaten Berau dikenal sebagai kabupaten yang memiliki destinasi pariwisata berdaya tarik tinggi.
Talisayan sendiri merupakan sebuah kecamatan di Berau, yang beberapa tahun terakhir ini semakin dikenal sebagai primadona untuk wisata laut.
Jaraknya hanya sekitar dua jam dari destinasi wisata favorit lainnya di Berau yaitu Labuan Cermin dan dekat dengan kawasan wisata Pantai Biduk-Biduk dan Kepulauan Derawan.
Unis Sagena
Dengan posisinya yang strategis itu dan sebagai wilayah pesisir yang berbatasan langsung dengan laut, Kecamatan Talisayan memiliki potensi yang cukup besar sebagai pemasok oleh-oleh wisata laut. Hasil ikan yang melimpah merupakan bahan baku yang dapat dimanfaatkan oleh warga pengolah pangan berbahan ikan.
Hal itu bisa meningkatkan mata pencaharian warga Kecamatan Talisayan yang mayoritas adalah nelayan, dengan mengembangkan produk-produk pangan hasil laut yang bernilai sosial-ekonomi tinggi, dengan cara menonjolkan kekhasan atau keunikan lokal yang bisa dijadikan buah tangan atau oleh-oleh bagi wisatawan.
Pengembangannya juga dapat dijadikan sebagai komoditas perdagangan di kabupten-kota lainnya, termasuk menjadi komoditas ekspor-impor berdaya saing tinggi.
Alasan inilah yang mendasari pemilihan Kecamatan Talisayan sebagai sasaran pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh LP2M, Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda, melalui kegiatan diseminasi hasil teknologi penelitian tahun 2020.
Sasaran utama kegiatan ini adalah kelompok masyarakat pengelola UMKM yang dimotori oleh ibu rumah tangga (IRT) dan remaja putri sebagai salah satu penggerak perekonomian keluarga dan masyarakat.