Jenazah Bupati Berau Dimakamkan Ikuti Protokol Covid-19 di Balikpapan, Diizinkan Pindah Makam Asal..

- Selasa, 22 September 2020 | 23:32 WIB

BALIKPAPAN – Meninggalnya Bupati Kabupaten Berau Muharram, meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga serta orang terdekat yang ditinggalkan. Setelah sebelumnya menjalani perawatan selama 13 hari di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) sejak tanggal 10 September 2020.

Almarhum yang awalnya ke Balikpapan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di RSKD Balikpapan pengusungan kembali bakal calon bupati daerah Berau tersebut, harus menerima hasil swab terkonfirmasi positif. Saat itu dirinya tak sendiri, melainkan bersama sang istri yang juga menerima hasil positif. 

Sebelumnya melalui sebuah video yang diunggah dimedia social pribadi miliknya, almarhum sempat menyampaikan keadaanya mulai membaik setelah dua hari perawatan. Namun saat dijelaskan lebih rinci oleh Direktur RSPB Muhammad Noor Khairuddin, bahwa pada hari ketiga kondisi almarhum langsung mengalami penurunan.

“Ya, waktu awal, ‘kan saat masuk ICU tanggal 13. Jadi tanggal 10-13 itu beliau masih stabil. Nah, saat tanggal 13 sore itu keadaannya mulai agak menurun, makanya kami pindahkan ke ICU. Tetapi setelah pindah pun, kondisinya ya up and down ya, fluktuatif ya tapi masih stabil. Artinya beliau masih bisa komunikasi dan dalam keadaan sadar penuh,” jelas Khairuddin.

Pemicu keadaan almarhum yang menurun tersebut disebabkan oleh penyakit yang memang sudah lama diderita, yakni jantung, kencing manis, dan gangguan fungsi liver. Tetapi yang paling berbahaya ada pada penyakit jantung dan kencing manis tersebut.

Untuk kondisi istri almarhum sendiri, dalam keadaan stabil dan tidak memiliki riwayar penyakit komorbit. Setelah dilakukan evaluasi, jika tidak menunjukkan gejala istri almarhum Muharram boleh pulang dan rawat jalan.

Terpisah, Kabag Protokol dan Humas Pemerintah Kabupaten Berau Husdiono mengatakan, sebelumnya Muharram menyampaikan jika memiliki penyakit jantung. Namun hanya itu yang diketahui.

Sebelum dinyatakan positif juga, Muharram sempat melakukan mengunjungi acara kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan di pulau Maratua. Setelah itu diterima informasi menteri tersebut positif, Muharram sempat melakukan swab.

“Sempat swab pada tanggal 3 September setelah pulang dari acara itu dan hasilnya negatif. Waktu itu bersama saya juga, dan negatif hasilnya,” jelasnya.

Untungnya, anak-anak Bupati Berau tersebut semua dalam keadaan sehat dan negative saat diswab. Jadi Muharram sempat melakukan pemeriksaan swab sebanyak dua kali, sebelum akhirnya dinyatakan positif. Dirinya mengaku merasa kehilangan sosok pemimpin yang baik dan sabar. 

Pemakaman Muharram akhirnya dilakukan di Balikpapan, tepatnya di pemakaman umum pasien COVID-19 KM 15 Balikpapan tanpa ada yang mendampingi. Pihak keluarga juga telah mengikhlaskan jika dimakamkan di Balikpapan.

Namun jika kedepannya pihak keluarga meminta agar jenazah dipindahkan ke Berau, Khairuddin menyampaikan, hal tersebut bisa dilakukan. Tetapi menunggu setelah tiga bulan masa pemakaman di Balikpapan. (rin/pro) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X