PT IRP Pakai 100 Persen Pekerja Lokal

- Jumat, 4 September 2020 | 03:53 WIB
APRESIASI: Makmur Marzuki menyerahkan santunan kepada anak yatim dan prasejahtera dalam acara pemberian penghargaan kepada tokoh masyarakat yang membantu pembangunan PLTU Muara Jawa.
APRESIASI: Makmur Marzuki menyerahkan santunan kepada anak yatim dan prasejahtera dalam acara pemberian penghargaan kepada tokoh masyarakat yang membantu pembangunan PLTU Muara Jawa.

KUKAR - PT Indo Ridlatama Power (IRP) atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Muara Jawa memberi penghargaan kepada tokoh masyarakat setempat yang ikut berperan dalam membantu pembangunan PLTU Muara Jawa dan SUTT 150 kV. Yakni H Alwi Ruslan Hadi.

Pemberian apresiasi itu dilaksanakan dengan melakukan penandatanganan surat hibah sembilan bidang tanah berukuran 25x25 meter untuk membangun tapak tower PLTU Muara Jawa. Dalam kegiatan itu, PT IRP yang merupakan anak perusahaan Indonesia Power dan RBM juga menyerahkan santunan kepada anak yatim dan prasejahtera. Kegiatan ini dihelat di aula PT IRP PLTU Muara Jawa, Kamis (3/9).

President Director PT IRP Makmur Marzuki mengatakan, hibah tersebut diberikan secara gratis kepada IRP. Tetapi masih ada lahan jalur milik H Alwi yang dipinjamkan kepada masyarakat setempat untuk dikelola sebagai lahan tanaman tumbuh di jalur transmisi tersebut. "IRP tetap mengganti pembebasan lahan tanaman tumbuh tersebut kepada masyarakat yang mengelola," kata Makmur.

-

KONTRIBUSI WARGA: H Alwi Ruslan Hadi membubuhkan tanda tangan sebagai bukti hibah tanahnya untuk pembangunan sembilan titik tapak tower di aula PT IRP PLTU Muara Jawa, Kamis (3/9).

 

Selain itu, selama kurang lebih dua tahun IRP sudah menjadi komersial operasi. Dalam hal itu, Makmur menyampaikan perihal terkait isu-isu sebelumnya di masyarakat. Bahwa banyak tenaga pekerja dari Tiongkok. Makmur membenarkannya. Dan yang menjadi pertanyaan, mengapa banyak orang Tiongkok daripada Indonesia? Pasalnya, saat membeli barang konstruksi, manufaktur pasti dibeli di Tiongkok.

Dan pada umumnya, mereka didatangkan karena manufaktur. Karena pada saat mau uji coba, kebanyakan perusahaan enggan untuk melakukan pemasangan sendiri. Takut terbakar atau meledak. Jelas IRP tidak berani jika bukan orang Tiongkok dalam mengambil risiko itu. Namun di sisi lain, IRP juga membatasi visa mereka yang maksimum hanya tiga bulan. 

Tentu sesuai masa tugas. Yang tetap tinggal hanya beberapa orang untuk diberdayakan mengajarkan kepada tenaga lokal. Ketika masa garansi telah usai, tenaga dari Tiongkok pun sudah tidak ada.

"Dan untuk saat ini, tenaga kerja di PLTU Muara Jawa 100 persen penduduk lokal di sekitar PT IRP. Karena saya wajibkan melalui camat saat itu. Dan itu juga merupakan janji saya pada Gubernur Kaltim H Awang Faroek saat itu. Beliau berpesan untuk menggunakan sebanyak-banyaknya tenaga lokal baik itu kawasan Samboja, Muara Jawa hingga Sangasanga," ujarnya.

Pihaknya lebih menekankan pada attitude-nya hingga motivasi kerja yang baik. Dan itu terbukti mereka bisa dan mampu.

Alwi Ruslan Hadi menyampaikan dasar dalam menghibahkan tanahnya. Dari awal memang ada 10 kali pertemuan tentang mendirikan tiang tower tersebut. Dan selalu tidak menemukan titik terang. Padahal tiang tersebut harus segera didirikan. Jadi dalam benaknya, jika tidak ada titik terang maka tidak akan terbangun.

Kemudian ditanyakan dengan perwakilan pihak IRP, apakah tiang titik-titik tersebut dapat diubah. Mereka pun menjawab bisa. Jika memang bisa mengapa harus sesulit ini. "Dan akhirnya diubah dengan dilarikan ke posisi tanah saya. Walaupun ada salah satu pengusaha yang tidak setuju dan mendukung adanya pembangunan itu. Padahal, bangunan itu sangat penting untuk semua dan dapat meng-cover wilayah Samarinda hingga Balikpapan," jelasnya.

Karena sifatnya keinginan ikut serta dalam membangun, hibah tersebut dilakukan dengan ikhlas dan merupakan amal jariah. Dan hanya itu yang dapat dilakukan. Menurutnya, bukan hanya pengusaha saja, hal serupa juga dilakukan masyarakat lain. Jika tidak dapat ikut membangun paling tidak dapat mendukung. Bukan justru menghalang-halangi bangunan.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB
X