BALIKPAPAN - Saat ini Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan menutup pelayanannya. Hal ini dikarenakan adanya kasus terkonfirmasi positif ke beberapa tenaga medisnya.
Namun, masyarakat diharapkan tidak perlu khawatir. Walaupun pelayanan di RSKD ditutup, tetapi rumah sakit plat merah ini akan tetap melayani pasien gawat darurat.
“Untuk layanan gawat darurat UGD tetap dibuka. Lainnya seperti cuci darah, kemoterapi, dan operasi tetap berjalan,” jelas Direktur RSKD Balikpapan Eddy Iskandar, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (21/8).
Diterangkan oleh Eddy, bahwa penutupan pelayanan dimulai sejak kemarin, Kamis (20/8). Tetapi akan ditutup secara keseluruhan di tanggal 24-26 Agustus 2020.
“Artinya kalau tidak bersifat emergency, pasien diharap menunda pengobatan sampai RS buka kembali,” ujarnya.
Terkait pelayanannya, Eddy menuturkan, telah ada pembatasan jam pelayanan.
“Yang dibatasi nanti hanya jam pelayanan, biasa pukul 08.00-16.00 wita, sekarang berubah mulai jam 8.30-14.00 wita,” ucapnya.
Sementara mengenai penuhnya ruang isolasi, Eddy menjelaskan akan ada penambahan dua blok ruang isolasi. Dimana akan direncanakan aktif di awal September 2020.
“Akan tetap berlanjut, karena tenaga kesehatan sudah bisa kembali bekerja. Kita sudah mulai merekrut 50 tenaga medis tambahan,” ungkapnya.
Eddy juga mengatakan, sejauh ini RSKD hanya dapat menambah kapasitas saja. Jadi ia berharap, Pemerintah secepatnya harus rumah sakit darurat.
Sedangkan saat dikonfirmasi mengenai rjmah sakit darurat tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan pihaknya masih mengupayakan Embarkasi Haji untuk tempat isolasi pasien Covid-19. Selain itu juga diusahakan untuk melakukan kerja sama dengan rumah sakit AURI.
“Karena alat-alatnya yang belum ada untuk rumah sakit darurat, maka embarkasi haji hanya menjadi tempat isolasi. Dan jika nanti rhmah sakit penuh, kemudian nanti kita akan pilah yang bergejala ringan ini akan kita rujuk ke rumah sakit AURI,” tuturnya. (pro/one)
