Pupuk untuk Ketahanan Pangan Nasional di Tengah Pandemi

- Selasa, 11 Agustus 2020 | 20:08 WIB

Sektor pangan di masa pandemi merupakan salah satu hal penting yang menjadi perhatian Pemerintah, guna mengantisipasi kerawanan dengan tingkat kebutuhan yang semakin meningkat.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperkuat sektor pertanian masyarakat dengan ketersediaan pupuk pada musim tanam di seluruh wilayah Indonesia, utamanya ketika pandemic Covid-19 saat ini.

Sejauh ini, kapasitas produksi Urea nasional sebesar 8 juta ton per tahun, sementara kebutuhan lebih tinggi mencapai 9 juta ton per tahun. Maka penting bagi Pemerintah untuk menjaga keberlangsungan industri pupuk, agar kebutuhan petani terpenuhi sesuai alokasi yang dibutuhkan.

Presiden RI Joko Widodo juga telah menginstruksikan percepatan musim tanam dengan memanfaatkan curah hujan yang masih ada saat ini, sekaligus menekankan petani harus tetap berproduksi dengan menerapkan protokol kesehatan.

Maka ketersediaan sarana produksi pertanian, baik yang berkaitan dengan bibit hingga pupuk, menjadi perhatian khusus Pemerintah, di samping stimulus ekonomi bagi petani.

 

-

Plt. Direktur Utama Pupuk Kaltim Meizar Effendi

 

Kapasitas produksi pupuk juga ditarget meningkat dan dituntut untuk mampu memenuhi seluruh permintaan jelang musim tanam, sehingga tidak terjadi kelangkaan pasokan yang dapat menghambat produktivitas pertanian di seluruh wilayah. 

Tak hanya itu, pola kebiasaan masyarakat yang memunculkan aktivitas bertani di rumah selama pandemi Covid-19, membuat permintaan pupuk semakin meningkat. Hal ini juga penting untuk dipenuhi agar produktivitas masyarakat terus terjaga, minimal bisa memenuhi kebutuhan pribadi dari pertanian yang diterapkan.

Plt. Direktur Utama Pupuk Kaltim Meizar Effendi, mengatakan bahwa guna menjaga produktivitas terus berjalan, Pupuk Kaltim sebagai anak usaha dari Pupuk Indonesia yang ditugaskan untuk menyalurkan pupuk subsidi nasional hingga di 2/3 wilayah Indonesia, menyiapkan stok pupuk, tidak hanya pupuk bersubsidi, tapi juga pupuk non subsidi dan pupuk hayati.

“Saat ini Pupuk Kaltim memiliki 5 pabrik Urea yang kami jaga performanya agar bisa terus beroperasi untuk mendukung Ketahanan Pangan Nasional, utamanya ketika pandemi saat ini,” terang Meizar.

Diterangkan Meizar, saat ini Pupuk Kaltim memproduksi 3,43 juta ton Urea per tahun, terdiri dari Urea subsidi yang dipasarkan dengan merek dagang Pupuk Indonesia Holding Company dan pupuk Urea non subsidi yang dipasarkan dengan merek dagang Daun Buah. Selain itu, Pupuk Kaltim juga memproduksi 330.000 ton pupuk NPK, yang terdiri dari NPK subsidi yang dipasarkan dengan merek dagang NPK Phonska dan NPK non subsidi yang dipasarkan dengan merek dagang NPK Pelangi.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X