Desa Senaken Perlu TPS3R

- Jumat, 24 Juli 2020 | 06:59 WIB
Edwin Santoso
Edwin Santoso

TANA PASER - Ketua komisi III DPRD Paser Edwin Santoso, menyampaikan usulannya kepada Pemkab Paser agar segera menambah tempat pembuangan sampah (TPS) berbasis masyarakat.

Pasalnya volume sampah di ibu kota Tana Paser, terus meningkat seiring pola konsumsi masyarakat zaman sekarang. Edwin menginginkan prioritas sementara dibangun TPS berbasis masyarakat seperti TPS 3R (Reduce Reuse, Recycle) khususnya di Desa Senaken, Kecamatan Tanah Grogot. 

Desa yang paling banyak penduduknya dari seluruh desa di Kabupaten Paser ini, hanya memiliki 5 TPS. Itu pun kondisi dan lokasinya tidak memadai.

"Sementara di Senaken saja, ada sekitar 6.000 kepala keluarga (KK). Belum dengan yang terhubung dengan desa tetangga Jone. 5 TPS ini tidak mampu menampung produksi sampah rumah tangga setiap harinya," kata Edwin kepada Kaltim Post, Kamis (23/7).

Dia berharap Pemkab Paser bisa peka menganggarkan sebagian pembangunan untuk kepentingan lingkungan. APBD Perubahan 2020 ini diharapkannya bisa mengalokasikan untuk pembangunan TPS 3R meskipun yang sifatnya depo sementara.

Jika anggarannya tidak memadai, bisa dilanjutkan di APBD Murni 2021. Lahan pemerintah juga sudah tersedia di dekat Pelabuhan Pasar Senaken. Sehingga tidak perlu lagi ada pembebasan lahan.

"Kami dari DPRD akan coba menganggarkan ini segera melalui badan anggaran (Banggar), semoga dinas terkait juga bisa segera mengusulkan," kata Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu. 

Dari data Kaltim Post akhir 2019 lalu melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Paser. Dengan luas wilayah 10 kecamatan, 5 kelurahan dan 139 desa. Hanya ada 2 Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yakni di Kecamatan Tanah Grogot dan Batu Sopang. Itu pun Batu Sopang milik perusahaan pertambangan setempat.

Saat ini DLH Paser selaku instansi yang berwenang menangani sampah, masih kewalahan dengan besarnya volume sampah rumah tangga maupun aktivitas lainnya setiap hari. Jumlah petugas, belum sebanding dengan produksi sampah yang setiap hari dihasilkan.

Manajer Sosialisasi Bank Sampah Mahabah milik DLH Paser, Firman Wijaya mengungkapkan dengan luas  wilayah Paser sekitar 11.606 kilometer persegi, dari jumlah penduduk 281.006 jiwa, ada sekitar 140 ton sampah dalam sehari yang dihasilkan.

" Sementara laju pertumbuhan penduduk tiap tahunnya sekitar 2,48 persen. Sehingga sampah yang bisa dikelola petugas hanya 39 persen atau 53 ton per hari. Masih ada 85 ton sampah yang belum bisa dikelola setiap harinya. Bayangkan saja dikali sebulan dan setahun," tuturnya.

Dengan hadirnya Bank Sampah Mahabah dan TPS 3R  yang masih di kecamatan Tanah Grogot saja, hanya mampu mereduksi pengurangan sampah 483 ton per tahun.

Ditambah adanya pihak swasta yang mengepul dapat membantu meresidu  851 ton per tahun. Kecamatan Tanah Grogot menjadi daerah penyumbang produksi sampah terbesar tiap harinya dengan angka 36 ton dari jumlah penduduk 72.784 jiwa.

Diikuti Long Ikis sebesar 20 ton perhari. Bahkan untuk kecamatan di luar Grogot seperti Kuaro, Long Ikis sampai Long Kali. Setiap harinya sampah tersebut harus di distribusikan ke Tanah Grogot ke TPA di Kilometer 7.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X