Terus Berkontribusi, Grab Terus Membantu Kemajuan Ekonomi Balikpapan

- Selasa, 7 Juli 2020 | 20:13 WIB

BALIKPAPAN - Grab, aplikasi serba bisa ini memang tidak tak henti-hentinya memberikan program-program terbaiknya untuk membantu masyarakat. Kali ini, program #TerusUsaha kembali diluncurkan, setelah adanya program proteksi kesehatan, yakni GrabProtect. 

Hari ini, Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics juga merilis studi yang dilakukan di bulan Januari 2020 di kota Balikpapan. Riset ini menemukan bahwa gig economy yang didukung oleh teknologi Grab telah memberi dampak bagi ketahanan ekonomi Balikpapan.

“Riset juga menunjukkan bahwa gig work melalui platform Grab telah meningkatkan kualitas hidup pekerja sektor informal di Balikpapan sebesar 14%," ungkap Economist, Tenggara Strategics, Stella Kusumawardhani, Selasa (7/7).

Mitra Grab Balikpapan yang disurvei menyatakan bahwa Grab tidak hanya menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal (yang merupakan 56,5% dari total tenaga kerja Indonesia), tetapi juga meningkatkan pertumbuhan bisnis kecil dan menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform Grab.

"Sebagai contoh, kami menemukan bahwa GrabFood telah membantu merchant dalam mendirikan bisnis baru dan mempekerjakan lebih banyak karyawan saat bisnis mereka bertumbuh. Ini adalah faktor penting yang akan berkontribusi pada kemajuan ekonomi Balikpapan dalam jangka panjang,” ujarnya.

Para gig worker yang didukung oleh platform digital seperti Grab akan memiliki peran penting dalam mengembalikan perekonomian setelah wabah COVID-19 ini berakhir. Lebih penting lagi, kesempatan pemasukan yang ditawarkan Grab telah memungkinkan lebih banyak mitra untuk menabung secara rutin.

Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur Fuad Assadin menyambut baik program #TerusUsaha dalam memajukan UMKM di wilayahnya.

“UMKM ini luar biasa. Biarpun skalanya mikro dan kecil, UMKM bisa membuka peluang dan lapangan kerja baru untuk masyarakat di Kalimantan Timur," ucapnya.

Lanjut Fuad, diharapkan bisa membuat UMKM di Provinsi Kalimantan Timur tidak ketinggalan dan punya daya saing yang lebih kuat. Selain kesiapan dalam sisi bisnis, pelaku usaha juga harus siap menghadapi ‘new normal’ dengan semua orang yang akan lebih sering berbelanja secara online.

"Saya mengucapkan selamat atas peluncuran program #TerusUsaha, serta berharap melalui inovasi dari Grab ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di situasi era tatanan baru” tutur dia.

Salah satu UMKM di Balikpapan yang telah merasakan manfaat dari digitalisasi adalah Erwin Ansari (34 tahun), Pemilik Kedai Auss Kah. Ia mengaku senang karena bergabung dengan Grab, ia akhinya bisa membuka lapangan kerja bukan hanya buat diri sendiri, tapi juga untuk orang lain.

“Saya membangun bisnis dengan berbekal pengetahuan meracik minuman dingin dari beberapa video yang saya lihat di situs YouTube. Kedai Auss Kah ini terbilang cukup baru yaitu pada awal pandemi sekitar bulan April 2020. Pada awal berdiri, saya hanya bisa mendapatkan penjualan tidak lebih dari Rp 3,5 juta per harinya. Banyak yang menyarankan untuk saya mendaftar sebagai merchant GrabFood dan kini penjualan saya meningkat hingga 110% setiap harinya. Saya juga kini dibantu oleh karyawan. Senang rasanya bisa membuka lapangan kerja bukan hanya buat diri sendiri, tapi juga untuk orang lain,” paparnya. 

Menurut data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Balikpapan tahun 2019, dari 22.853 UMKM di Balikpapan tercatat 85% UMKM merupakan usaha mikro.

Melihat hal ini, kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan UMKM terutama bisnis kecil untuk bisa beradaptasi dan berkembang menjadi penting, agar ketangguhan ekonomi kota Balikpapan dapat terjaga. (rin/pro)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X