Masa Pandemi, DPRD Dukung Metode Belajar via Daring

- Minggu, 28 Juni 2020 | 19:54 WIB

BALIKPAPAN – Kemendikbud telah memutuskan Tahun Ajaran Baru 2020/2021 tetap akan berjalan mulai Juli. Namun hanya daerah yang masuk zona hijau boleh menggelar kegiatan belajar mengajar di sekolah kembali. Sementara zona merah masih harus belajar via daring.

Seperti diketahui, Balikpapan yang masih masuk zona merah. Maka siswa masih harus menjalankan belajar dari rumah untuk mencegah potensi terpapar virus.

Hal ini mendapat dukungan penuh dari Komisi IV DPRD Balikpapan yang menaungi bidang pendidikan dan kesejahteraan rakyat.

Wakil Ketua Komisi IV Iwan Wahyudi mengatakan, adanya pandemi membuat masyarakat masih harus bersabar dulu.

Begitu pula siswa, meski tahun ajaran baru akan tiba masih harus menahan diri untuk tidak memulai pembelajaran di sekolah. Pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

“Jadi masih di rumah saja secara daring. Kami dari komisi IV juga melakukan diskusi secara internal,” ucapnya. Dia menjelaskan, pihaknya berpendapat kegiatan belajar mengajar sebaiknya masih dari rumah. Artinya sekolah pun belum bisa menggelar belajar dengan tatap muka langsung.

“Karena ini berkaitan mempertimbangkan kesehatan. Terutama bagi siswa SD maupun SMP,” imbuhnya. Menurutnya perlu memberikan edukasi kepada masyarakat agar mengerti kondisi tersebut. Dia menghindari jangan sampai sekolah menjadi salah satu media penyebaran Covid-19. 

“Apalagi anak SD dan SMP kan belum tentu mengerti secara tertib mengenai cuci tangan,” katanya. Bagaimana disiplin menjalankan protokol kesehatan. Mulai dari menggunakan masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Iwan menyeubutkan, saat ini kondisi pandemi terus berlanjut.

Termasuk pada Juli saat siswa masuk tahun ajaran baru. Maka siswa belum siap kembali ke sekolah.

Meski dia pun mengakui, berdasarkan evaluasi belajar via daring selama pandemi masih kurang maksimal dibanding belajar langsung di sekolah. Terutama soal pemberian materi dan waktu belajar yang kurang optimal.

“Belajar jarak jauh kurang maksimal. Butuh peranan dari para orang tua,” tuturnya. Di mana, orangtua harus memberikan edukasi dan pendampingan kepada anak., waktu belajar juga kurang optimal. Dia berharap, solusinya sekolah bisa lebih insentif berkomunikasi dengan orangtua.

Sebab orangtua sangat penting untuk memberikan edukasi. Caranya guru memberikan informasi materi kepada orangtua. Kemudian dilanjutkan kepada anaknya. “Bagaimana pun efektif tatap muka. Tapi karena keadaannya seperti ini komunikasi guru dengan orangtua yang bisa jadi solusi,” tutupnya. (din/pro) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X