BALIKPAPAN - Anggota Komisi II DPRD Balikpapan Nurhadi Saputra menilai penggunaan aplikasi meeting Zoom kurang efektif untuk rapat. Pasalnya, pekerjaan yang dilakukan justru tidak maksimal.
Hal ini diungkapkan setelah pihaknya menjalani Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) hari ini, Kamis (18/6). Alasannya ada beberapa jawaban yang mereka terima justru tidak sesuai.
"Kami merasa tidak maksimal. Pertama, jawaban yang kami terima terkadang tidak nyambung," ucapnya.
Menurutnya, setelah berjalannya agenda ini justru penggunaan Zoom ini menjadi koreksi. Bahkan dirinyabjuga telah menyampaikan secara pribadi mengenai penggunaan aplikasi ini untuk rapat dewan.
"Iya karena menurut saya kurang greget. Seakan-akan kesannya dibuat tidak ingin bertemu dengan OPD," ujarnya.
Ia mengatakan, persoalan pembicaraan yang dilakukan bukanlah main-main. Karena ini menyangkut kepentingan banyak orang, warga Balikpapan.
"Penting mana dengan adanya nongkrong-nongkrong diluar sana, dengan kita rapat ini dengan kepala Dinas. Seperti tidak boleh, harus meeting zoom, dan jaga jarak," ucapnya.
Nurhadi meminta, agar Pemerintah Kota dapat mengkaji ulang persoalan rapat ini. Dikarenakan pihaknya justru membutuhkan, karena banyak hal yang harus mereka pelajari dari rapat tersebut secara langsung.
"Karena ini istilahnya new normal. Memang harus siap dengan segala keadaan yang baru. Tetapi, kalau memang baru jangan sampai mengurangi kualitas dalam pertemuan itu sendiri. Karena ketika diskusi itu agak repot, beda jika kita ngobrol berdua dengan video call. Interaksinya lebih gampang tapi kalau ini orang banyak dengan orang banyak. Kalau yang ini ngomong dan di sana ngomong, yang mana harus dijawab? Karena itu saya hanya mengoreksi permasalahan tentang zoom itu saja," pungkasnya. (rin/pro)
