Banyak Dikeluhkan soal Kelonjakan Tarif Pembayaran, Ini Penjelasan dari Pihak PDAM..

- Selasa, 7 Juli 2020 | 05:48 WIB
-
-

BALIKPAPAN - Kenaikan tarif PDAM yang terjadi di Kota Balikpapan, dijelaskan bahwa sebenarnya tidak terjadi secara keseluruhan. Dari data yang disampaikan, hingga siang tadi tercatat hanya 16,5 persen pelanggan rumah tangga yang mengalami kenaikan pembayaran ekstrem.

Perhitungan tersebut merupakan hasil tracking database pihak PDAM dari total jumlah 104.000 lebih pelanggan yang ada di Balikpapan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PDAM Balikpapan Haidir Effendi saat press rilis yang diadakan di halaman kantor Pemerintah Kota Balikpapan, Kamis (2/7).

"Ini masih kami coba telusuri lagi. Apakah itu karena masalah baca meternya, bisa juga saat itu karena pemakaian tinggi, atau ada kebocoran lagi. Nanti yang itu kami verifikasi di lapangan," ujarnya.

Alasannya, selama diberlakukannya kebijakan estimasi, dimana melakukan pencatatan meteran dengan pemakaian enam bulan terakhir yang dirata-ratakan dengan tagihan bulan berjalan, yang membuat adanya penurunan. Dengan dampak yang diterima, terjadi penurunan sebanyak Rp 2 Miliar dalam kurun waktu satu bulan.

"Dari biasa kami rata-rata tagihan normal, begitu ada kebijakan estimasi, mengalami penurunan. Dengan total 16,5 persen itu sebanyak Rp 5 M," terangnya.

Tak hanya itu, Haidir mengungkap, salah satu indikasi lainnya yakni adanya penggolongan tarif progresif. Ini yang nantinya akan di telusuri pihaknya, rata-rata pemakaian warga yang masuk dalam golongan mana.

"Ada golongan 1-10, 10-20, dan 20-30. Ini nanti akan ditelusuri dulu mereka sudah masuk golongan berapa. Nah, ini yang masih kita analisa lagi," jelasnya.

Sebelumnya, dirinya berujar, pihaknya sudah ada melakukan sosialisasi melalui media sosial dan media lainnya, akan mengadakan sistem pembacaan estimasi. Dimaksudkan sebagai pertimbangan untuk keselamatan para petugas pembaca meter dilapangan.

"Sudah ada kami sampaikan dan itu kita sudah ada rilis itu. Sistem perhitungannya juga ada di web kami. Ada sistem pertarifan yang bisa dipelajari disitu. Atau yang lembaran brosur, ada dikantor kami," kata dia.

Haidir berucap, diharapkan agar masyarakat dapat langsung mendatangi kantor PDAM. Nanti, pihaknya akan membukakan data dan memberikan klarifikasi mengenai perhitungan-perhitungan yang digunakan.

"Sistemnya tidak salah, dan ini tetap jalan. Ini kan, menumpuk dan air tetap dipakai. Karena kita tadi estimasinya pakai rata-rata, kita rata-ratakan sebulannya 10 kubik ternyata realnya itu bisa 12 kubik, 15 kubik. Nah kubikasi itulah yang pembacaannya menumpuk dan konfensional setelah kita cabut estimasi tadi. Tapi itu tidak hanya lebih, tetapi ada juga yang kurang," pungkasnya. (rin/pro)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X