Meracik Menu Masa Depan Balikpapan

- Rabu, 1 Juli 2020 | 10:20 WIB
UNTUK BALIKPAPAN: Abriantinus memberikan sambutan pada acara “Temu Kangen Komunitas Dayak”. Ia mendapat dukungan untuk maju pada kontestasi Pilkada Balikpapan 2020.
UNTUK BALIKPAPAN: Abriantinus memberikan sambutan pada acara “Temu Kangen Komunitas Dayak”. Ia mendapat dukungan untuk maju pada kontestasi Pilkada Balikpapan 2020.

Ibarat peracik kopi, sajian kopi dari tangannya memiliki karakter rasa. Kreasi-kreasi baru selalu ia ciptakan. Karena kekuatan karakter itu, nama Abriantinus selalu berada dalam lingkaran observasi calon pemimpin Kota Balikpapan.

 

PEMBELAJAR adalah jati diri Abriantinus. Ia sangat percaya bahwa suatu saat masa depan baru itu ada bersama mereka yang hari ini belum tampak hebat. Pada dirinya mengalir energi besar untuk terus menggerakkan perubahan. 

Andai bakal calon kepala daerah adalah para pemilik kedai kopi, Abriantinus memiliki beragam jenis kopi dan pengalaman rasa. Sajian kopinya responsif mengikuti tren sehingga menarik perhatian pecinta kopi di Balikpapan.

Abri—sapaan akrab Abriantinus sangat paham bahwa perubahan memerlukan kejelasan-kejelasan dan panel-panel indikator. Ibarat menerbangkan pesawat bernama Balikpapan Airlines, panel-panel indikator itu menjadi penuntun untuk mencapai tujuan.

Panel-panel itu juga menjadi alat ukur untuk mengumumkan apa yang telah dicapai, apa saja yang belum dikerjakan, dan bagaimana publik meresponnya. Pengusaha yang juga tokoh masyarakat Dayak itu menyampaikan gagasannya tentang cara menyajikan “menu” masa depan Balikpapan. 

-

TEMU KANGEN: Acara temu kangen dan deklarasi warga Dayak Kota Balikpapan yang dihadiri Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dan tamu lainnya pada Januari 2020 lalu. (FOTO: ROCKY PAOLAROSSI)

 

PROKAL.co: Pada setiap momen pilkada, nama Anda selalu masuk dalam observasi sebagai kandidat. Tanggapan Anda?

Abriantinus: Pertanyaan ini agak sulit saya jawab. Saya rasa biar rakyatlah yang memberikan penilaian. Saat ini rakyat kita sudah makin cerdas, mereka tentu punya nalar, punya hati. Jika kemudian nama saya juga masuk dalam lingkaran observasi lembaga survei atau partai politik, tentu mereka memiliki parameter tersendiri. Bahwa kemudian mengalir dukungan yang diberikan kepada saya, tentu saya memberikan apresiasi. Bagi saya, kontestasi politik adalah wahana untuk memperjuangkan idealisme. 

 

PROKAL.co: Kita mengetahui bahwa Balikpapan dibangun di atas pluralitas masyarakatnya. Karena itu, corak kepemimpinan sangat menentukan eksistensi Kota Balikpapan dalam jangka panjang. Bagaimana cara Anda untuk mengolah pluralisme menjadi medium yang memperkuat persatuan?

Abriantinus: Saya sepaham sudah seharusnya karakter pluralis pemimpin menjadi pertimbangan utama. Kenyataan bahwa masyarakat Kota Balikpapan memang pluralis seharusnya menjadi kesadaran bersama.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X