Narkoba Terus Jadi Atensi, Polda Kaltim dan Kodam VI/Mulawarman Perketat Perbatasan

- Jumat, 19 Juni 2020 | 17:47 WIB
-
-

BALIKPAPAN - Polda Kaltim melakukan pemusnahan barang bukti narkoba terbesar yang diungkap pada bulan Mei lalu. Pemusnahan narkoba seberat 65 Kg itu dilakukan di halaman Gedung Mahakam Polda Kaltim, Jumat (19/6) pagi.

Barang harang tersebut disita dari dua orang tersangka yang diketahui bernama Busman (33) warga Boki, Kecamatan Tiroang Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, dan Andry Saputra alias Andry (32) warga Jalan Kusuma Bangsa, Gunung Lingkas Kota Tarakan.

Mereka diamankan oleh jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Kaltim di kawasan Jalan Poros Samarinda - Bontang pada Senin 11 Mei 2020.

Keduanya turut dihadirkan dalam proses pemusnahan yang dipimpin langsung oleh Kapolda Kaltim Irjen Pol Muktiono. Hadir juga Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subianto, serta sejumlah pejabat di wilayah Kalimantan Timur seperti Kejari, Perwakilan Pemprov Kaltim, dan pejabat di lingkungan Polda Kaltim.

"Yang dimusnahkan total 65 kilogram sabu. Tangkapan dua bulan lalu. Ini tangkapan terbesar di Kaltim," kata Kapolda Kaltim Irjen Pol Muktiono kepada awak media usai pemusnahan.

Muktiono menyebut, barang haram tersebut berasal dari China yang dibawa dari Malaysia lewat Tarakan untuk menuju Kaltim. Dimana, jika narkoba tersebut berhasil dijual, pelaku akan mendapatkan keuntungan besar.

"Jika berhasil dijual harganya mencapai Rp 97,5 Miliar. Dengan adanya penangkapan kasus ini justru dapat menyelamatkan sebanyak 325 ribu jiwa," sebutnya.

Ditanya apakah ada atensi khusus di daerah perbatasan, Muktiono mengaku jika pihaknya bekerjasama dengan Polda Kaltara. Selain itu, pihaknya juga sudah koordinasi dengan Panglima untuk menjaga daerah perbatasan.

"Beliau sangat mendukung untuk menjaga daerah perbatasan," ujarnya.

Muktiono mengaku prihatin dengan masih adanya peredaran narkotika di wilayah Kaltim. Ia pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama memerangi narkoba.

"Kuncinya itu. Tidak bisa hanya Polisi sendirian atau BNN, kalau tidak didukung oleh seluruh stakholder dan komponen masyarakat. Karena untuk kepentingan kita semua, terutama menjaga generasi muda," ungkapnya.

Ia juga tidak menampik jika susana Covid-19 saat ini dimanfaat oleh para pelaku narkotika. Dari itu, pihaknya meningkatkan pengawasan untuk bekerja secara maksimal guna memerangi narkoba. 

"Karena memang mereka memanfaatkan situasi. Faktanya yang ini kemarinkan pada saat Covid. Mungkin dianggap karena kita lengah atau kita kurang pengawasan," tuturnya.

Sementara itu Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subianto mengungkapkan, dengan adanya kasus terbesar ini, ia akan mengarahkan pihaknya untuk memperketat wilayah perbatasan. Terlebih diperbatasan, ada 900 personil TNI yang telah berjaga.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pengedar Kabur, Orang Suruhan Diringkus

Rabu, 17 April 2024 | 09:34 WIB
X