Di Tengah Pandemi Covid-19, REKIND Tetap Antarkan Sejumlah Proyek Strategis Nasional Capai Target Kerja

- Jumat, 5 Juni 2020 | 16:44 WIB

Di tengah merebaknya pandemi Covid-19 di negara Indonesia, PT Rekayasa Industri (REKIND) tetap menunjukkan kinerja  profesonalitasnya, sehingga mampu menghantarkan sejumlah proyek strategis nasional maupun mencapai target kerja yang ditentukan. Melaksanakan proyek strategis nasional yang sesuai arahan pemerintah yang tidak boleh berhenti ditengah terjadinya pandemi merupakan suatu tantangan tersendiri bagi REKIND yang merupakan Kontraktor EPC Nasional. 

Satu di antara proyek strategis nasional yang saat ini mampu mencapai target yang ditentukan tersebut adalah Proyek Gas Processing Facility (GPF) Lapangan Unitisasi Gas- Jambaran Tiung Biru (JTB), Bojonegoro, Jawa Timur, milik PT Pertamina EP Cepu (PEPC)- anak perusahaan PT Pertamina (Persero).

REKIND yang tergabung dalam konsorsium  bersama JGC IND belum lama ini berhasil mencapai milestone penting proyek, yaitu pengangkatan Heavy Equipment Selexol dan Regenerator Proyek Gas Processing Facility (GPF) Lapangan Unitisasi Gas -  Jambaran Tiung Biru (JTB), Bojonegoro, Jawa Timur dengan total berat 760 Ton.

Pelaksanaan pekerjaan proyek EPC GPF terus berlangsung meskipun di tengah situasi pandemi Covid-19 sehingga kemajuan pekerjaan proyek JTB pada bulan Mei 2020 telah mencapai 64.20 % dengan target penyelesaian pada bulan Juli 2021.

“Sebuah kebanggaan bagi REKIND dapat  berperan besar dalam mengantarkan proyek strategis nasional milik negara untuk mencapai target yang ditentukan. Saya sangat bersyukur atas capaian ini, meski tim proyek harus berjuang di tengah tantangan wabah Covid-19,” ujar Direktur Utama REKIND Yanuar Budinorman.

Tingginya komitmen REKIND dalam melaksanakan sejumlah proyek yang diamanatkan negara juga tergambar dalam pelaksanaan proyek PLTU Lombok CFSPP FTP-2 (2x50MW) di Sambelia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Keterlibatan REKIND bersama Rafako S.A (perusahaan pabrikan Boiler asal Polandia) dipercaya  untuk mendukung program kelistrikan nasional 35.000 MW dan secara khusus untuk mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi di  pulau Lombok, NTB.

Di penghujung tahun 2019 REKIND juga telah menyelesaikan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh yang berlokasi di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat,  berkapasistas 85 MW milik PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML).  

Saat ini  REKIND juga tengah melaksanakan Proyek PLTP Rantau Dedap berkapasitas 98,4 MW (2 unit), yang hingga bulan April 2020 kemajuan proyeknya mencapai 81.6%.

Proyek milik PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD)  ini nantinya akan memasok listrik pada system kelistrikan wilayah Sumatera Selatan. 

Capaian yang ditorehkan REKIND tidak hanya berhenti disitu. Anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) ini juga berprestasi dalam pembangunan proyek strategis sasional lainnya, seperti dalam proyek Refinery Development Master Plan  (RDMP) Balikpapan.

Dalam pengerjaan proyek milik PT Pertamina (Persero) itu REKIND tergabung melalui Joint Operation (JO) bersama tiga perusahaan EPC dari dalam dan luar negeri yaitu PT Pembangunan Perumahan (PP), Hyundai Engineering Co., Ltd. (HEC) dan SK Engineering & Construction Co., Ltd. (SKEC).

Meskipun dalam pelaksanaan proyeknya yang harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat, Proyek RDMP Balikpapan mampu mencapai progress 16,32% diakhir bulan Mei 2020 . 

RDMP Balikpapan merupakan proyek vital milik PT Pertamina (Persero) yang diharapkan dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat dan Negara.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X