Sering Lolos Tanpa Lalui Posko Pemeriksaan, Jalan Tembus Sangatta Jadi Perhatian

- Rabu, 6 Mei 2020 | 07:42 WIB

SANGATTA - Meski telah dilakukan penjagaan ketat, termasuk berdirinya posko penjagaan di pintu masuk Sangatta, ternyata masih kurang efektif. Apalagi banyaknya jalan tembus membuat sejumlah pengendara yang nekat memasuki Sangatta sangat lenggang berkendara. Ini pun menjadi perhatian penting Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim). 

Penjagaan juga tidak hanya di Sangatta, namun tiga titik pintu masuk di Kutim juga terus dipantau. Selain di Jalan Patung Burung Sangatta Utara, juga di Muara Bengkal Kilometer 23 Suryani Hutani Jaya dan Kawasan Pintu Masuk Kecamatan Kongbeng.

Bupati Kutim Ismunandar telah menerima banyak laporan ini. Sehingga dirinya meminta wakil bupati memantau lapangan. Pertama kata dia, jalur jalan tembus bebatuan di Sangatta Selatan menjadi kawasan yang sangat rentan dilalui. Juga akses jalur perairan di Desa Senyiur kecamatan Muara Ancalong akan ditinjau.

"Kami akan memantau Desa Tepian Trap di Kecamatan Sangkulirang dan Jalan Poros KM 12 Sangatta Selatan. Ini jadi perhatian karena ada jalan tembusnya," tandasnya.

Wakil Bupati Kasmidi Bulang menyampaikan tiga titik di Sangatta Selatan. Tidak tanggung-tanggung, pihaknya langsung memasang water block berupa barrier untuk mengantisipasi masyarakat yang menghindari jalur utama, yakni posko penjagaan.

"Disini bahaya, rentan jadi jalur peredaran narkoba juga. Makanya kami jaga ketat, nanti melibatkan dusun dan RT yang jaga," bebernya.

Di tempat yang sama, Ketua RT 02, Seles menyampaikan sebulan terakhir, jalan tempatnya bermukim ini kerap dilintasi pengendara tidak dikenal. Padahal aksesnya cukup sulit dilalui, jalanan berbatu, berlumpur dan area perkebunan tidak menjadi soal bagi mereka yang memaksa melintas.

"Memang setelah ada posko penjagaan di pintu masuk, malah ramai orang lewat sini," jelas dia.

Padahal, lanjut dia, kawasan itu sebelumnya sangat sepi. Hanya ada satu sekolah dan puskesmas saja yang kerap membuat ramai, pun itu hanya disambangi oleh warga sekitar.

"Dulu mana ada yang mau melintas. Jalannya jelek. Paling orang mau ke kebun, sekolah, atau puskesmas aja yang lewat. Sekarang ramai sekali," ungkapnya.

Atas dasar tersebut, jalanan yang menembuskan hingga kawasan Pertamina ini akhirnya ditutup selama covid 19 mewabah. Warga setempat pun kata dia sangat menyetujui wacana penutupan akses tersebut.

"Kami disini sebenarnya was-was juga kalau ada orang lewat, apalagi tidak dikenal. Kami siap jaga daerah sini di pos penjagaan," tutupnya. (diq/pro) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X