IPM Meningkat, Angka Kemiskinan Ikut Naik

- Sabtu, 9 Mei 2020 | 07:28 WIB

SANGATTA - Meski indeks pembangunan manusia (IPM) di Kutai Timur (Kutim) meningkat, namun ternyata angka masyarakat miskin juga malah ikut meningkat. 

Pada 2018, angka IPM mencapai 72,96 persen. Sedangkan memasuki pengujung 2019, hasil rekapan alami peningkatan. Yakni naik menjadi 73,49 persen. Bupati Ismunandar menyebut, kenaikan tersebut dipengaruhi oleh tiga variabel pendukung. Yakni kesehatan, pendidikan san daya beli.

“Kalau ketiganya baik (variabel pendukung). IPM bakal terus meningkat. Ini harus dipertahankan,” ujarnya.

Sayangnya, hal tersebut tidak memengaruhi angka kemiskinan. Ironis, pada 2018 silam, angka kemiskinan yang mencapai 33.024. Kemudian meningkat menjadi 35.302 pada 2019 lalu. 

"Persentasi kemiskinan meningkat sebesar 0,26 persen. Dari 9,22 persen menjadi 9,48 persen (2018-2019)," bebernya.

Inipun menjadi perhatian penting baginya. Sebab, jika IPM meningkat, sudah seharusnya angka masyarakat miskin menurun. Kata dia, kehadiran pendatang berpengaruh besar terhadap tingkat kemiskinan.

"Jumlah pendatang sangat banyak. Bisa puluhan ribu per tahun. Ini memengaruhi pertambahan warga miskin," jelasnya pada Rabu (6/5).

Angka kemiskinan kerap fluktuatif, tidak menetap di angka yang sama. Sehingga, sulit dikendalikan. Terlebih, Kutim merupakan daerah terbuka. Sehingga pendatang sangat mudah keluar masuk. 

"Gimana mau menurunkan cepat (angka kemiskinan). Kutim daerah terbuka, perlu proses," tuturnya.

Sejauh ini, pertumbuhan penduduk per tahun di Kutim bisa mencapai 2 ribu sampai 3 ribu jiwa. Padahal tidak didominasi pertumbuhan alami.

"Bukan banyak kelahiran, tapi malah karena banyaknya pendatang itu," tandasnya.

Kehadiran sebagian pendatang digadang-gadang menjadi pemicu penyumbang kontribusi pertambahan penduduk miskin. 

“Kan ada yang datang cari kerja. Nah, ini kan belum punya gaji dan tempat tinggal. Biarpun yang 9 persen itu terus dibina, tapi kan pendatang terus nambah. Ini menjadi sulit,” bebernya.

Ke depan, kata Ismu, begitu dia disapa, pemerintah akan mengkaji permasalahan tersebut. Sebab, jika dibiarkan, maka taraf kehidupan sangat sulit berkembang.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Arus Mudik Laut di Samarinda Belum Meningkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 20:00 WIB

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X