Catat Kinerja Positif, Mandiri Syariah Fokus Pertumbuhan yang Sehat dan Sustain

- Rabu, 13 Mei 2020 | 09:48 WIB

JAKARTA – PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) semakin memperkuat posisinya sebagai bank syariah terbesar di Indonesia dengan mencatatkan kinerja triwulan I 2020 yang semakin baik. 

Indikator bisnis Mandiri Syariah secara keseluruhan seperti aset, dana pihak ketiga, pembiayaan dengan kualitas baik, margin, serta fee based income naik signifikan. 

Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari menyampaikan seluruh Manajemen dan Pegawai Mandiri Syariah bersyukur atas semua pencapaian Perusahaan selama triwulan I tahun 2020. 

“Alhamdullilah, kami berterimakasih atas dukungan dan kepercayaannya seluruh Stakeholders khususnya Nasabah kepada Mandiri Syariah. Juga dukungan Mandiri Group kepada Mandiri Syariah baik melalui sinergi produk layanan dll,” ujarnya.

Hingga akhir Maret 2020, Mandiri Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp368 miliar  naik 51,53% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba ditopang pendapatan margin dan fee based income yang antara lain disumbang dari transformasi bisnis digital. 

Direktur IT, Operation & Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii menambahkan pengembangan fitur digital berdampak pada peningkatan jumlah pendapatan Fee Based Income (FBI).

FBI digital channel naik 36,97% dari Rp52,06 miliar per Maret 2019 menjadi Rp71,31 miliar per Maret 2020. Fee Based Income dari mobile banking berkontribusi tertinggi dengan pertumbuhan sebesar 55,76% dari Rp8,04 miliar per Maret 2019 menjadi Rp12,52 miliar per Maret 2020.

Hingga Maret 2020, user Mandiri Syariah Mobile (MSM) mencapai 1,15jt user dengan jumlah transaksi sebanyak 8,5 juta transaksi. 

“Insya Allah kami akan selalu mengembangkan dan meningkatkan layanan digital demi kemudahan dan kenyamanan nasabah,” kata Syafii. Melalui MSM nasabah dapat melakukan pembayaran dengan QRIS, transaksi ke berbagai marketplace, pengisian saldo e-wallet, dll. 

“Bahkan masyarakat bisa membuka rekening online #dirumahsaja. Ini adalah fitur pertama yang dimiliki bank syariah di Indonesia. Dengan #dirumahsaja tentunya sejalan dengan pesan Pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Finance, Strategy and Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho, mengungkap sampai dengan Maret 2020 dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Mandiri Syariah tumbuh 16,94% dari Rp87,16 triliun per Maret 2019 menjadi Rp101,92 triliun pada Maret 2020.  Dari total dana tersebut, porsi low cost fund mencapai 56,37%.

Pertumbuhan low cost fund tersebut ditopang oleh Tabungan yang naik 14,82% dari semula Rp35,25 triliun per posisi Maret 2019 menjadi Rp40,47 triliun per posisi Maret 2020. 

“Alhamdullilah, kenaikan tersebut menunjukkan kepercayaan nasabah kepada Mandiri Syariah semakin meningkat. Buat kami ini adalah amanah yang akan kami jaga dengan sebaik-baiknya sekaligus tekad untuk memberikan manfaat lebih bagi umat,” kata Ade Cahyo.

Perolehan DPK menjadikan aset Mandiri Syariah per akhir Maret 2020 mencapai Rp114,75 triliun atau naik 16,43% dari Maret 2019 yang sebesar Rp98,55 triliun. 

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X