UJOH BILANG - Dibutuhkannya akurasi data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) penerima bantuan sosial (Bansos) masyarakat yang terdampak Covid - 19 di 50 Kampung yang tersebar di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), agar dalam penyaluran Bansos yang di berikan pemerintah pusat maupun kabupaten tepat sasaran.
“Perlu ke hati-hatian, perlu kecermatan dan ketelitian di dalam pendataan, karena kita menghindari yang namanya bias data, tidak tepat sasaran itu kata kuncinya,”Hal ini di sampaikan Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh,SH melalui Pj. Sekretaris Daerah Dr. Stephanus Madang,S.Sos,MM dalam acara pelepasan Tim ferivikasi data pemduduk terdampak Covid - 19 di Balai Pertemuan Umum (BPU) Ujoh Bilang. Rabu (6/5).
Dikatakan Pj. Sekretaris Daerah Dr. Stephanus Madang,S.Sos,MM lebih lanjut, data yang tidak akurat dapat mengakibatkan bantuan yang di salurkan pemerintah menjadi tidak tepat sasaran.
“Formatnya sudah ada, jadi di jalankan secara cermat, secara teliti dan sabar, supaya data yang kita peroleh informasi yang kita cari betul-betul valid dan bisa di pertanggung jawabkan,”ujar Pj. Sekretaris Daerah.
Sejalan dengan itu, di sampaikan Asisten Bidang Pemerintahan dan Humas Ir. Dodit Agus Riyono,MP, melalui akurasi data, Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu dapat menjangkau bansos tersalurkan kepada semua masyarakat yang terdampak Covid - 19.
“Karena fungsinya menjamin keadilan, tentu kita harus memberikan/mempunyai data yang betul-betul valid dan benar,”ujar Asisten I. Asisten Bidang Pemerintahan dan Humas Ir. Dodit Agus Riyono,MP berpesan agar tim verifikasi data melakukan evaluasi harian di lapangan, melakukan pengecekan ulang hasil pendataan untuk menjamin keakuratan data.
“Peran dari teman-teman kordinator tim itu penting sekali, saya minta setiap hari harus ada evaluasi, jadi selalu memperbaiki data dan di update untuk di rekap,”harap Asisten 1.(HMS11/td)
