BALIKPAPAN - Komisi IV DPRD Balikpapan melakukan proses kajian rancangan peraturan daerah (raperda) pendidikan karakter. Apalagi raperda ini sudah masuk dalam salah satu bagian dari program legislasi daerah (prolegda). Mengingat betapa pentingnya, maka isu ini dianggap strategis.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan Iwan Wahyudi menjelaskan, sejauh apa pentingnya pendidikan karakter. Ada empat poin yang terdapat dalam pendidikan karakter. Pertama soal religius. “Anak-anak kita di SD dan SMP harus ada penguatan agamanya,” ucapnya.
Kemudian terdapat penguatan kedisiplinan dalam pendidikan karakter. Hal ini perlu dilakukan dengan cara sekolah mengajarkan nilai-nilai kedisiplinan. “Misal yang paling mendasar adalah antre. Ini mesti diinstruksikan ke sekolah-sekolah,” bebernya.
Contohnya antre masuk kelas hingga salam pada guru yang penting diterapkan mulai sejak dini. “Karena kini sejumlah orang tua mengeluhkan anaknya yang hanya pamit tanpa salim ke orang tua,” imbuhnya.
Saat ini pihaknya dan Disdikbud masih mencari konten-kontennya. Bagaimana penguatan karakter yang ingin diberikan pada generasi penerus di Kota Minyak. Menurutnya pendidikan karakter dibutuhkan tidak terlepas dari kekhawatiran masyarakat yang luar biasa.
Ada banyak hal di zaman sekarang yang membuat rasa khawatir orang tua tinggi. Misalnya kasus narkoba hingga kenakalan seperti tawuran. “Walau tidak ada kasus di Balikpapan tetap sedini mungkin banyak hal tersebut harus diredam dan anak-anak dipersiapkan dibentengi,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, terkait raperda pendidikan karakter ini juga sudah dikonsultasikan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hasilnya raperda ini tidak ada masalah untuk diterapkan, asal tidak menghalangi daerah. “Bisa dilaksanakan sepanjang tidak menabrak undang-undang di atasnya,” sebutnya. (din/pro)
