BALIKPAPAN – Pemkot Balikpapan berencana mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp 240 miliar. Di mana anggaran ini tidak hanya untuk bidang kesehatan, melainkan hingga membantu ekonomi masyarakat yang terdampak Covid-19. Harapannya bantuan ini bisa membantu pemulihan perekonomian Kota Minyak.
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan Fadlianoor mengatakan, terkait rencana bantuan sosial kepada masyarakat. Dia berpendapat, nantinya perlu ada penjelasan lebih lanjut siapa saja yang mendapat bantuan tersebut. Artinya ada pemberitahuan yang transparan soal distribusi bantuan kepada masyarakat.
“Belum diketahui kapan akan turun dan bagaimana bentuknya,” tuturnya. Apalagi masyarakat yang mengalami dampak ekonomi tidak haya keluarga miskin. Namun ada kalangan masyarakat lainnya juga merasakan dampak Covid-19. Maka dari itu, dia meyakini soal penting untuk memiliki data yang jelas.
“Saat ini data harus valid terlebih dahulu, jangan sampai ada data yang tidak sesuai dan tidak jelas asalnya,” ujarnya. Fadlianoor berharap ada kepastian data soal penerima bantuan terdampak Covid-19. Misalnya menggunakan data gakin di Dinas Sosial.
“Atau ada cara lain untuk menyaring masyarakat terdampak ini. Pastinya dampak dirasakan semua lapisan masyarakat,” sebutnya. Dia bercerita, sejauh ini ada beberapa keluhan dari warga. Salah satu yang dia terima dari pengajar di sekolah swasta.
Kemudian seniman maupun musisi harus kehilangan pekerjaan lantaran tidak ada penyelenggaraan acara. Tentu saja masyarakat lain seperti penjual keliling hingga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Hal-hal yang seperti ini jangan sampai terlewatkan,” imbuhnya.
Belum lagi jika memikirkan cicilan yang harus dibayar seperti biasa. Padahal kondisi ekonomi sulit di tengah pandemi Covid-19. Dia berharap wali kota bisa memperhatikan hal ini. “Wali kota menyampaikan kepada pelaku leasing untuk memberi keringanan masyarakat terkait penangguhan selama pandemi,” pungkasnya. (din/pro)
