TANA PASER - Belum usai banjir di Desa Tanah Periuk, Kecamatan Tanah Grogot dan sejumlah desa di Kecamatan Paser Belengkong, hari ini banjir kembali menggenangi dua desa lainnya di Tanah Grogot, yakni Sungai Tuak dan Pepara. Desa yang lokasinya berada di seberang ibu kota Kabupaten Paser, Tana Paser itu terkena dampak luapan Sungai Kandilo.
Dari hasil pendataan oleh petugas TNI, Danramil 0904-01/Tanah Grogot Lettu Kav Zet Yakhin mengatakan untuk Tanah Periuk, dampak banjir mengakibatkan akses jalan, rumah warga dan fasilitas umum tergenang air dengan ketinggian rata-rata kurang lebih 30 centi meter (Cm) sampai 150 Cm.
" Sore ini syukurnya kondisi air sudah berangsur surut sekitar 5 cm. Sementara untuk Sungai Tuak sekitar 30 sampai 50 cm. Dan Pepara sampai 60 cm," kata Lettu Zev, Kamis (9/4).
Adapun penyebab terjadinya banjir di 3 desa di Kecamatan Tanah Grogot ini, menurutnya karena curah hujan yang tinggi di hulu Sungai Kandilo, sehingga tidak mampu menampung air dan terjadinya air pasang di Sungai Kandilo.
Hingga membuat debit air naik serta meluap menggenangi akses jalan, rumah warga, dan fasilitas umum. Terutama rumah warga yang berada di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Kandilo.
Di Sungai Tuak, Zet mengatakan ada 126 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban, sedangkan Pepara 173 KK, dan Tanah Periuk yang terbanyak 646 KK.
"Syukurnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun untuk kerugian materi, warga tidak bisa melaksanakan aktifitas seperti biasa. Area perkebunan dan pertanian pun tidak bisa melakukan panen," kata pria yang sempat merangkap sebagai Pjs Pasi Ops Kodim 0904 Tanah Grogot itu.
Dampak ekonomi lainnya ialah jalan provinsi di Desa Tanah Periuk menuju Kecamatan Paser Belengkong, tergenang air sekitar 20 cm, namun masih bisa dilalui.
Personel Kodim juga mengirimkan sembako langsung ke rumah-rumah warga, dari dapur umum yang ada di Posko Gabungan di Desa Tanah Periuk. (/jib/pro)
