Legeslatif Edukasi Konstituen, Serap Aspirasi sambil Sosialisasi Pencegahan Covid-19

- Senin, 6 April 2020 | 19:36 WIB
EDUKASI: Ketua DPRD PPU Jhon Kenedy saat reses di wilayah Petung, Minggu (5/4).
EDUKASI: Ketua DPRD PPU Jhon Kenedy saat reses di wilayah Petung, Minggu (5/4).

PENAJAM - Reses Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Penajam Paser Utara masa sidang II dilaksanakan berbeda dari biasanya. Umumnya bila dilakukan dengan mengumpulkan konsetuen di satu tempat, kali ini legeslatif yang langsung berkunjung dari rumah ke rumah.

Seperti yang dilakukan Ketua DPRD PPU Jhon Kenedy, Senin (6/4). Dia berkunjung ke beberapa titik di wilayah Petung. Ya, para wakil rakyat itu diberikan waktu selama enam hari untuk melaksanakan reses, mulai 6-11 April.

Jhon menyebut, adanya pandemi corona atau Covid-19 menjadi musabab reses dilaksanakan dengan metode berbeda. Yakni mengutamakan edukasi ke masyarakat tentang bahaya serta cara menghindari wabah virus asal Tiongkok tersebut.

Itupun dibarengi dengan melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan masyarakat. "Masalah corona ini memang mengkhawatirkan. Tidak hanya bangsa ini tapi juga negara-negara lain turut heboh karena masalah ini," ungkap Jhon.

Kendati demikian, lanjutnya, tetap perlu disikapi dengan berbeda. Informasi yang diterima masyarakat pun harusnya berjenjang. Adanya himbauan di rumah saja tidak bisa diterapkan di seluruh daerah, terutama pedesaan.

"Kalau di kota, seperti Jakarta tentu wajib di rumah saja. Untuk meminimalisir penyebaran virus. Namun bagi yang di desa, saya katakan boleh saja berkatifitas. Tapi harus hindari kontak dengan orang lain, terutama yang tidak dikenal. Kalau ada perasaan sedikit tidak enak, bisa minum air jeruk atau air jahe. Bisa juga kumur dengan air garam," pintanya.

Jhon melanjutkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah, agar tidak semua disamaratakan . Apalagi, bagi warga yang biasa berkebun. Diyakini tidak akan ada masalah bila tetap bekerja seperti biasanya.

"Virus ini kan' menular dari orang ke orang. Bukan macam burung yang bisa terbang di udara. Kalau diam di rumah saja, siapa yang cari makan, karena tidak ada penghasilan. Yang penting selalu menjaga kebersihan dan sering cuci tangan. Kalau bisa barnag yang sering di pegang orang dihindari. Kalau misalnya naik angkot, suruh supirnya yang bukakan pintu," sebutnya.

Pria asal Minang itu pun membeber, bahwa pihak legeslatif dan pemerintah sudah sepakat. Untuk melakukan pengetatan sementara, selama 14 hari. Tujuannya melakukan upaya dalam memutus penyebaran virus.

"Masyarakat baru diminta untuk berada di rumah saja. Akan ada pembagian sembako sebagai bentuk tanggung jawab, terhadap diambilnya kebijakan pengetatan agar mencegah orang keluar-masuk. Mudah-mudahan selama 14 hari wabah ini bisa selesai," harapnya. (adv/pes/pro) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X