BALIKPAPAN - Alat Kesehatan tahap kedua yang dikirimkan dari Pemerintah Pusat Ke Kalimantan Timur tiba hari ini, Minggu (5/4). Alat ini dibawa oleh pesawat milik TNI AU dan mendarat di Base Ops Lanud Balikpapan siang tadi.
Alat-alat tersebut berupa Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 80 koli dan masker 20 koli. Sama seperti sebelumnya, alat-alat ini nantinya akan distribusikan ke seluruh rumah sakit di Kaltim, khususnya rumah sakit rujukan Covid-19.
"Kami mewakili Pangdam Kodam VI Mulawarman untuk menyerahkan bantuan dari Kemenkes kepada Pemerintah Provinsi Kaltim. Ada APD sebanyak 80 koli dan masker sebanyak 10 koli. Selanjutnya bagaimana pendistribusiannya,diseluruh wilayah Kaltim itu, biar pemerintah provinsi yang distribusikan," ujar Dandim 0905 Balikpapan Kolonel Arm I Gusti Agung Putu Sujarnawa.
Sedangkan, dari pihak rumah sakit, diwakili oleh Direktur RSKD Balikpapan Edi Iskandar. Ia mengatakan, memang saat ini persediaan APD yang dari pengiriman tahap pertama juga mulai menipis.
"Kami sudah menerima sebanyak 80 APD dan 20 masker, ini tahap kedua dari yang sebelumnya juga kami sudah menerima APD juga. Nah yang sebelumnya sudah menipis dan ini sudah dapat dropping yang baru. Jadi untuk APD di semua rumah sakit di Kaltim sudah terjaga semua, jadi tidak kekurangan lah. Dari Pemerintah Pusat juga secara rutin sudah mendropping APD ini ke rumah sakit," jelasnya.
Nanti, tambahnya, APD ini akan didistribusikan ke semua rumah sakit rujukan dan Dinas Kesehatan kabupaten kota, selanjutnya Dinkes kabupaten kota yang mendistribusikan kepada pihak yang berhak mendapatkan APD.
"APD ini mungkin seminggu masih bisa digunakan. Kalau habis biasanya kami akan minta ke Gugus Tugas untuk segera mendapatkan tambahan dari pusat. Idealnya selama masa covid ini dipenuhi terus, tergantung berapa banyak pasiennya. Semakin banyak pasiennya ya semakin banyak petugas medis yang pakai," ujar dia.
Sementara Pemerintah Kota Balikpapan, dalam hal ini Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyampaikan, pendistribusian APD di wilayah kota tak hanya dropping ke rumah sakit saja. Tetapi juga akan ke puskesmas, petugas di Bandara, Pelabuhan dan sukarelawan di lapangan juga harus mendapatkan APD.
"DKK dapat 350 APD, kemudian RS Beriman dapat 150 dan RS Tentara 100 APD. Nanti untuk DKK kita distribusikan kepada rumah sakit yang masih membutuhkan dan puskesmas juga. Karena kita dropping ini tidak hanya ke rumah sakit," ujarnya.
Namun, ia mengungkapkan, APD Ini pasti kurang karena memang sangat dibutuhkan. Dan dalam satu minggu ini saja diperkirakan tidak cukup karena penggunaannya yang terus berpacu.
"Ya itu kita lihat saja, untuk satu pasien dibutuhkan 10 tenaga medis dan pastinya 10 APD juga," tutupnya. (rin/pro)
