Petugas Medis di Ruang Isolasi RSUD Paser Disiapkan Penginapan di Hotel Sadurengas

- Jumat, 3 April 2020 | 14:44 WIB
BUTUH BANYAK: Dokter di RSUD Panglima Sebaya Paser memakai alat pelindung diri (APD) seadanya dari jas hujan.
BUTUH BANYAK: Dokter di RSUD Panglima Sebaya Paser memakai alat pelindung diri (APD) seadanya dari jas hujan.

TANA PASER - Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya Kabupaten Paser dr Mansyah, HM, SpOG mengungkapkan, RSUD telah meminta kepada Pemkab Paser agar menyediakan fasilitas tinggal untuk petugas medis yang menangani kasus Virus Corona atau Covid-19 di RSUD. Khususnya yang bertugas di ruang isolasi.

Mansyah menyebut petugas medis ini tentunya memiliki resiko besar, kendati hanya menangani pasien yang masih dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) selama ini.

Karena belum ada pasien positif Covid-19 di Paser dan itu sangat diharapkan ke depannya. Namun untuk mengantisipasi jika ada yang positif, dan mengantisipasi penularan, skenario terburuk telah disiapkan RSUD.

"Kami meminta pemerintah menyiapkan Hotel Kyriad Sadurengas yang posisinya bersebelahan dengan RSUD ini, nantinya dijadikan tempat tinggal sementara para petugas medis seperti di DKI Jakarta. Langkah ini kita ambil agar petugas sementara tidak dulu pulang ke rumah selama masa pandemi wabah Covid-19, serta pergerakannya bisa diawasi oleh pemerintah atau Gugus Tugas," kata Mansyah kepada PROKAL.co (media online Kaltim Post Group), Jumat (3/4).

Saat ini ada sekitar 15 sampai 20 petugas yang bakal disiapkan namanya untuk siap tinggal di hotel tersebut. Semula pemerintah kata Mansyah memberikan opsi untuk menyediakan rumah, namun opsi tersebut dibatalkan.

Dipilihnya Hotel milik pemerintah tersebut agar lebih mudah pengawasan untuk para petugas medis. Meskipun berat tanpa pulang ke rumah, tugas ini menurutnya sudah jadi kewajiban petugas medis sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Nantinya disiapkan seluruh peralatan untuk screening petugas yang masuk ke luar hotel.

" Karena kita juga harus menjaga kesehatan dan kenyamanan petugas. Apalagi seperti dokter spesialis yang khusus menangani pasien Covid-19. Jumlahnya terbatas, sehingga diharapkan bisa terus bertahan dan tidak terpapar," lanjutnya.

Saat ini jumlah petugas medis seperti perawat dan bidan di RSUD Panglima Sebaya sekitar 300 orang. Sementara dokter spesialis sekitar 30 dan dokter umum 50 orang.

Ketersediaan tenaga ini menurutnya perlu ditambah, jika seandainya keadaan semakin memburuk. Sehingga Mansyah mengharapkan masyarakat yang ingin menjadi relawan, bergabung di tim medis Covid-19 Kabupaten, bisa segera mendaftarkan diri ke RSUD. Atau menghubungi nomornya ke 085207911911. 

" Saya pun sebagai dokter kandungan, jika memang dibutuhkan bertugas di ruang isolasi karena keterbatasan tenaga, siap turun dalam kondisi darurat seperti ini," ujarnya.

Selain itu pihak RSUD juga tengah dalam kekurangan alat pelindung diri (APD). Petugas medis terpaksa menggunakan perlengkapan seadaanya seperti jas hujan, saat berada di ruang isolasi Covid-19.

Ruang isolasi yang tersedia di RSUD Panglima Sebaya Paser hanya cukup 8 pasien, bisa 10 pasien, namun 2 ruangan lainnya kurang memadai. Meskipun ruangan isolasinya juga belum memenuhi standar kesehatan WHO. (/jib/pro) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X